PALANGKA RAYA – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Tengah, Magfur mengatakan angka inflasi Kalimantan Tengah bulan September menempati urutan kedua tertinggi se-Indonesia. Sebelumnya pada bulan Agustus, angka inflasi Kalimantan Tengah berada di urutan ketiga.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah mengingatkan beberapa aspek yang kemungkinan akan mendorong kenaikan inflasi Kalteng di bulan Oktober.
“Beberapa aspek yang dinilai Bank Indonesia bisa mendorong kenaikan inflasi di bulan ini diantaranya kenaikan harga barang akibat kenaikan harga BBM, pelemahan nilai tukar rupiah karena akan mempengaruhi pakan dan pupuk karena sebagian besar pupuk masih impor, kemudian pemberian BLT yang meskipun baik bagi masyarakat namun dapat memberi dorongan terhadap inflasi,” terang Magfur, Sabtu 22 Oktober 2022.
Menurut Magfur upaya stabilisasi harga kebutuhan pokok masyarakat yang selama ini dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dapat diteruskan untuk menahan laju inflasi di bulan Oktober.
“Kami menilai apa yang dilakukan selama ini sudah cukup tepat, tinggal kita fokuskan ke komoditas yang akan berdampak signifikan pada inflasi kita. Salah satunya adalah beras. Karena bagaimanapun beras andilnya cukup besar pada inflasi September. Oktober diperkirakan cukup signifikan andilnya jika kita tidak bisa menurunkan harga beras ini,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng menambahkan harga minyak dunia yang sedikit menurun diharapkan akan memberi dampak positif untuk upaya pengendalian inflasi.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post