PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H. Edy Pratowo menghadiri webinar “Nasib Food Estate di Kalimantan Tengah di Tengah Pandemi Covid-19”.
Pada kesempatan itu, Wagub H. Edy Pratowo memaparkan terkait peran dari Pemprov Kalteng sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk mensukseskan program food estate sebagai ketahanan pangan di Kalteng.
Dia menyampaikan pada prinsipnya Kalteng sangat berterimakasih dengan adanya Program Strategis Nasional (PSN) ini. Kehadiran program PSN dinilai mampu menjawab peluang bagi Kalteng untuk membangun wilayah Kalteng agar lebih baik lagi.
“Ini berawal ketika Tahun 2017, Bapak Gubernur H. Sugianto Sabran menyampaikan paparan pada Sidang Kabinet di Istana Negara dihadapan Bapak Presiden Joko Widodo tentang program nasional yang ditawarkan di Kalteng. Kita mengetahui Kalteng ini dulunya pada tahun 1995 dikenal dengan program lahan gambut 1 juta hektar. Program lahan 1 juta hektar ini memang tidak berlanjut sehingga ini meninggalkan lahan-lahan yang sudah terbuka, lahan-lahan yang sudah digarap termasuk dengan adanya penempatan warga transmigrasi baik penduduk kita asli maupun wilayah pendatang. Oleh karenanya seiring dengan bertambahnya tahun ke tahun, kondisi lahan ini tentu harus ditingkatkan, disentuh kembali, sangat sayang sekali lahan yang sudah terbuka ditinggalkan begitu saja terutama dalam rangka untuk peningkatkan sektor pertanian padi dan sektor-sektor lainnya”, papar Edy.
Lanjutnya, sebagian besar lahan di Kalteng berupa rawa, meskipun demikian Kalteng memiliki potensi yang luar biasa untuk pengembangan tanaman padi dalam arti luas termasuk kegiatan tanaman hortikultura, palawija, dan peternakan. Dimana lanjut Edy menyampaikan bahwa 80 persen penduduk Kalteng bergerak di usaha pertanian.
“Oleh karenanya saya kira kehadiran program PSN berupa food estate di Kalteng merupakan jawaban, keinginan kita semua, satu, bahwa kita menghendaki agar masyarakat Kalteng betul-betul sejahtera di bidang perekonomian khususnya dalam rangka untuk mengelola lahan pertanian. Kedua, juga pada akhirnya memberikan kesejahteraan dan mata pencaharian yang lebih baik khususnya untuk membuka peluang usaha bagi lapangan kerja baru,” jelas orang nomor dua di Bumi Tambun Bungai ini.
Food Estate merupakan rencana Pemerintah Pusat dan menjadi salah satu dari PSN tahun 2020 – 2024 dibawah kendali dan pengawasan langsung dari Presiden Republik Indonesia (RI) H. Joko Widodo. PSN Food Estate berada di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, Prov. Kalteng Seluas ±165.000 Hektar (Ha).
Luas wilayah Kalteng mencapai 153.564 kilometer persegi atau 1,5 kali luas Pulau Jawa dengan penduduk sekitar 2,76 juta jiwa dan merupakan Pulau terbesar dan terluas di Indonesia kedua, tentunya ini sangat berharap sekali aspek pembangunan, aspek kemajuan dan juga aspek perekonomian bisa ditingkatkan melalui program-program pembangunan yang dilaksanakan baik itu Pemprov. Kalteng maupun dukungan dari Pemerintah Pusat.
“Dari program food estate ini akan mendapatkan pembangunan dari sisi infrastruktur bisa terbangun dengan baik, baik itu pembangunan jalan, jembatan, sarana pemukiman dan sebagaimana. Selain itu, perbaikan tata air, yang dulunya belum terjamah dengan baik, sekarang dilakukan perbaikan-perbaikan irigasi menuju kearah untuk peningkatan produksi hasil pertanian di masa yang akan datang,” tandas Edy.
Terakhir disampaikan program Food Estate tidak hanya bicara soal padi, jagung dan kedelai, tetapi terbagi dalam beberapa klaster yang akan dikembangkan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, hortikultura dan peternakan modern terintegrasi.
hal yang paling penting adalah sistem terpadu yang akan memfasilitasi semua pihak yang terlibat dalam pengembangan program tersebut dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengembangan dan pemeliharaan agar tepat guna secara berkelanjutan. Kegiatan ini dihadiri secara virtual Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Menteri Kabinet Indonesia Maju terkait.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post