PALANGKA RAYA – Badan Kepegawaian Nasional (BKN) akan menerapkan aplikasi face recognition (pengenalan wajah) bagi peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021.
Hal ini disampaikan oleh Kepala UPT BKN Palangka Raya Sigit Ari Wibowo. Sigit mengatakan, menu face recognition ini merupakan menu keamanan yang memastikan bahwa benar peserta yang mengikuti ujian merupakan orang yang melakukan pendaftaran, dengan tujuan mencegah terjadinya usaha perjokian selama tes.
“Face recognition ini merupakan menu baru pada saat registrasi, jadi aplikasi ini akan melakukan deteksi dan mencocokan wajah dengan memoto peserta saat registrasi pendaftaran dan membandingkannya dengan foto yang di upload saat pendaftaran online,” ujar Sigit, Senin 7 Juni 2021.
BKN akan lebih teliti melihat peserta yang mengikuti tes CPNS. I menghimbau agar para calon peserta lebih memperhatikan foto yang akan di upload pada saat pendaftaran online. Pasalnya sedikit saja terjadi perbedaan maka akan gagal ketika di cocokan dengan menggunakan aplikasi.
“Sebagai contoh pada pelaksanaan tes kedinasan kali ini, ada peserta yang mengupload fotonya miring atau blur. Maka saat dicocokkan hasilnya tidak akan sama atau tidak ditemukannya kecocokan,” beber Sigit.
Namun Sigit mengungkapkan bahwa pihaknya memberikan pengecualian bagi peserta yang fotonya dinilai tidak cocok, dengan syarat data-data pribadi peserta sudah sesuai dengan data yang diupload di website SSCN.
“Ketika ada satu dua yang tidak cocok di aplikasi tersebut akan dikecualikan, asalkan foto dan data pribadi tersebut sudah benar. Namun jika ternyata tetap tidak ada kecocokan baik itu data maupun foto maka tetap tidak akan diperkenankan mengikuti tes,” terangnya.
Maka dari itu, Sigit menegaskan bagi para calon peserta untuk benar-benar memperhatikan foto yang akan di upload. Ia juga menyarankan agar peserta mengguna foto terbaru, dan minim editan agar tidak terjadi ketidakcocokan saat dideteksi menggunakan aplikasi face recognition.
“Karena aplikasi ini tidak hanya mencocokan bentuk wajah saja, tapi juga warna kulit dan bentuk rambut. Maka dari itu saat melakukan foto gunakanlah pencahayaan normal, bukan pencahayaan atau pengeditan yang berlebihan sehingga menyulitkan saat dilakukan pencocokan,” imbau Sigit.
Terkait penggunaan aplikasi ini sendiri disebutkan Sigit, bahwa pihaknya masih akan melakukan evaluasi terkait efektifitas penggunaan. Aplikasi ini sendiri direncanakan akan diterapkan di seluruh kabupaten/kota yang akan melaksanakan tes CPNS.
(vi/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=48643 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post