PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Habib Ismail Bin Yahya menghadiri rapat terbatas pengarahan Presiden kepada para gubernur seluruh Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional secara virtual melalui video conference, bertempat di Aula Jayang Tingang, Komplek Kantor Gubernur Kalteng, Kota Palangka Raya, Selasa 1 September 2020.
Pada rapat terbatas tersebut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memimpin langsung dan tegas mengarahkan kepada Gubernur di seluruh wilayah Indonesia untuk memperhatikan angka-angka pergerakan kasus Covid-19 di wilayah masing-masing.
“Hati-hati saat ini berbagai negara kembali terjadi tren peningkatan kasus positif. Baik di negara-negara Eropa dan juga di kawasan Asia,” ungkap Presiden Joko Widodo. Presiden Joko Widodo tegas meminta kepada Gubernur seluruh Indonesia untuk dapat mengatur dan mengendalikan angka-angka kasus Covid-19 di masing-masing provinsi agar dapat terkendali.
Presiden juga menyebutkan bahwa berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia per 31 Agustus 2020 menunjukkan tingkat kesembuhan dari kasus Covid-19 juga makin meningkat.
“Data yang saya terima 31 Agustus kemarin, jumlah kasus positif di negara kita 175.000 dari 2,23 juta test yang telah kita lakukan. Dari dulu kita ingat di bulan April yaitu 15%, kemudian sekarang di bulan Agustus yaitu 72,1% . Jadi ada pergerakan yang lebih baik, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dunia yang 69%. Sehingga jumlah kasus aktif atau masih dalam perawatan juga menurun”, ungkap Presiden Joko Widodo lebih rinci.
Sementara untuk Case Fatality Rate (tingkat kematian dalam persen) di Indonesia meskipun mengalami penurunan, dari 7,83 di bulan April menjadi 4,2 di bulan ini (Agustus). Indonesia masih punya ‘PR’ besar untuk menurunkan lagi karena angka Fatality Rate di negara yang masih lebih tinggi dibandingkan dengan Fatality Rate global yang berada di angka 3,36%.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga menyampaikan arahan kepada seluruh Gubernur di Indonesia untuk dapat memperbaiki perekonomian yang saat ini terganggu akibat dampak kasus Covid-19.
“Mengembalikan kegiatan ekonomi tanpa harus menimbulkan makin memburuknya penyebaran Covid-19. Untuk pengendalian Covid-19, kami harapkan adanya sosialisasi massive mengenai protokol kesehatan dan juga melakukan pengawasan di lapangan secara massive. Hal ini memerlukan peningkatan”, ungkap Wakil Presiden Indonesia tersebut.
Pemerintah Provinsi diminta mengawal, mengawasi, dan menyelesaikan hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan dan implementasi program pemulihan ekonomi. Selain itu juga, diharapkan kepada Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan dana-dana, seperti pinjaman PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) Daerah dan Dana Insentif Daerah (DID), untuk pemulihan sektor-sektor yang terdampak. Misalnya bidang perdagangan, pariwisata, hotel, dan restoran.
Di penghujung rapat terbatas tersebut Presiden Joko Widodo juga menyampaikan kepada seluruh Kepala Daerah masing-masing provinsi untuk mengecek dan mendata peralatan kesehatan yang dibutuhkan untuk menghadapi kasus Covid-19 saat ini dan mengajukan secepatnya ke pusat agar segera ditangani secepatnya.
Selama berlangsungnya Vcon, Wakil Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya juga didampingi oleh sejumlah pejabat yaitu, Ketua Harian Satuan Tugas Covid-19 Kalteng Darliansyah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul, dan Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Yayuk Indrianty.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post