BUNTOK – Pemerintah Daerah Barsel melalui Dinas Perdagangan, Koperasi (Didakop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Barito Selatan, akan terus melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok dipasaran.
“Kita akan terus melakukan pemantauan, dan pengawasan terhadap bahan pokok yang dijual dipasaran,” kata Kepala Didagkop dan UKM Barsel, Swita Minarsih ditemui diruang kerjanya Jumat, 6 Juli 2020.
Hal itu lanjut dia, dilakukan agar tidak terjadi penimbunan bahan pokok seiring dengan mewabahnya Corona Virus Disease 19 (COVID-19) di daerah setempat.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan petugas dilapangkan, ketersediaan bahan pokok yang dijual dipasaran masih tersedia, dan dinyatakan cukup.
“Hanya yang menjadi permasalahan terkait dengan gula yang mengalami kelangkaan, dan meskipun ada harganya sudah mahal antara Rp 16 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogramnya,” ucap dia.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan dinas perdagangan seluruh Indonesia, langka dan mahalnya harga gula tersebut bukan hanya terjadi di Barito Selatan saja, akan tetapi terjadi daerah lainnya di seluruh Indonesia.
Menurut dia, itu dikarenakan pasokan gula yang terbatas, dan berdasarkan informasi dari kementerian perdagangan, sekitar beberapa minggu kedepan pasokan gula akan masuk. “Dengan masuknya pasokan gula itu, maka harga gula bisa stabil kembali,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, pihaknya juga akan terus melakukan operasi pasar dengan tim terpadu untuk memantau dan pengawasan bahan pokok. “Kita juga sebelumnya telah melaksanakan operasi pasar memantau bersama dengan tim terpadu dan juga bersama dengan satgas pangan,” kata dia.
Ia berharap kepada masyarakat agar jangan menimbun barang, dan beli secukupnya, karena apabila bahan pokok terjadi kelangkaan, maka harganya akan mahal dan tentunya itu merugikan masyarakat.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post