NANGA BULIK – Bencana banjir yang masih terjadi di Kabupaten Lamandau hingga Kamis 17 April 2020. Genangan air yang belum surut melumpuhkan aktivitas warga yang sudah terjadi dalam sepekan terakhir.
Guna memantau kondisi warganya yang tinggal di desa-desa, Bupati Lamandau terus berkeliling ke daerah-daerah yang mengalami dampak banjir besar di Bumi Bahaum Bakuba tahun ini.
Dalam kegiatannya kali ini, Bupati Hendra didampingi sang isteri, Hj Rusdianti Hendra Lesmana mendatangi langsung masyarakat terdampak banjir di dua desa yakni Desa Bunut dan Desa Sungai Mentawa, Kecamatan Bulik.
Selain bersama sang isteri, orang nomor satu di Kabupaten Lamandau itu juga didampingi tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan menaiki perahu motor sekaligus membawa logistik untuk dapur umum di dua desa tersebut serta ratusan nasi bungkus yang langsung dibagikan ke masyarakat setempat.
Diketahui, Desa Bunut merupakan salah satu daerah yang mengalami banjir sangat parah. Hampir seluruh rumah didesa itu terendam banjir, bahkan ada yang ketinggian air mencapai atap rumah.
Kepala Desa Bunut, Edi Haryono, saat menyampaikan laporan langsung kepada Bupati Hendra mengatakan bahwa mayoritas perumahan di desanya terendam banjir dengan kondisi parah.
“Dari 210 rumah didesa kami, hanya sebelas rumah saja yang selamat. Sejak banjir besar terjadi, warga mengungsi ke berbagai tempat pengungsian, seperti tribun lapangan sepakbola dan sejumlah tenda darurat yang kita buat secara gotong royong,” ungkapnya.
Desa kedua yang dikunjungi Bupati Hendra didampingi isteri dan rombongan adalah Desa Sungai Mentawa. Kondisi Desa itu juga sangat parah, semua rumah warga dan berbagai fasilitas umum terendam air, kecuali bangunan Sekolah Dasar yang posisinya ada di dataran paling tinggi.
“Terima kasih kepada Bapak Bupati dan Ibu yang meluangkan waktunya mengunjungi kami, Kami laporkan bhwa banjir telah merendam semua rumah warga pak, tinggal menyisakan bangunan Sekolah Dasar ini saja, yang kami fungsikan sebagai posko penampungan,” kata Kades Sungai Mentawa, Rahman.
Bahkan, lanjut dia, kemarin air sudah sempat naik ke lapangan (SD), tapi syukurlah hari ini sudah mulai ada penyusutan. Sehingga tempat pengungsian ini masih aman.
“Warga kami yang mengungsi di SD ini kurang lebih sekitar 100 jiwa dan menempati semua ruangan kelas untuk tempat tidur atau tempat beristirahat. Sedangkan untuk logistik dapur umum warga hingga kini masih aman, tapi kita ada kendala saat ini adalah sumber air bersih,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Hendra Lesmana manyampaikan langsung kepada kepada warganya di dua desa yang dijumpainya agar mengutamakan keselamatan dan tetap yakin bahwa dibalik bencana pasti ada hikmahnya.
“Yang terpenting saat ini adalah keselamatan jiwa. Kita telah dan terus berusaha melakukan berbagai upaya penanggulangan,” ungkapnya. Selain Bupati Hendra yang memotivasi warganya agar tetap tabah dan kuat menjalani cobaan ini, Sang Isteri Hj Rusdianti juga menyampaikan harapannya.
“Tentu kita berharap agar banjir ini cepat surut, dan seluruh warga selamat dan dapat kembali beraktifitas sepeeti semula,” ujarnya. Sembari menyalurkan bantuan, Bupati dan isteri terus menyerukan agar warga memastikan diri berada di tempat yang paling aman. Dan meminta agar segera menghubungi pemdes jika warga memilki keluhan soal logistik ataupun obat-obatan.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post