SAMPIT – Program merdeka belajar tidak lepas dari profil pelajar Pancasila yang juga menjadi tujuan pendidikan nasional sesuai visi dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
Dijelaskan oleh Kepala Bidang Kurikulum dan Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim) Suyoso, Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Enam ciri utama, yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif,” sebutnya, Senin 8 Agustus 2022.
Menurutnya, ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia yaitu akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara.
“Pelajar Indonesia juga harus mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, serta tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa,” jelasnya.
Tambahnya, pelajar Indonesia juga memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post