SAMPIT – Belasan siswa yang terbentuk menjadi 8 tim peneliti dari SMPN 1 Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sukses masuk ke tingkat Nasional dalam Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia setelah bersaing ditingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sejumlah peneliti muda yang membawa harum nama Bumi Habaring Hurung ini telah aktif melakukan kegiatan penelitian salama 6 bulan. Di tengah turun naiknya Pandemi Covid-19, para peneliti berjibaku melakukan aksinya dengan aktivitas yang menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat.
Kepala SMPN 1 Kota Besi Suyoso mengatakan, ajang final yang digelar secara dalam jaringan (daring) diikuti para peneliti handal dalam dua kategori. “Cabang lomba pertama digelar Kemendikbud Ristek dengan agenda Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KOPSI),” kata Suyoso, Jumat 5 November 2021.
Uniknya, salah satu tim sukses meraih juara 1, mengungguli peneliti dari jenjang SMA. Penelitiannya tentang produktivitas usaha perikanan melalui keramba di atas Sungai Mentaya. Tim peneliti SMP Negeri 1 Kota Besi meneliti berbagai bidang dan yang lolos nasional yaitu bidang rekayasa, ekonomi, lingkungan, psikologi, matematika, sosiologi dan sejarah. “Penelitian yang dilakukan para siswa tersebut didampingi setiap tim oleh masing-masing satu pembimbing. Penelitian melibatkan banyak sumber data khususnya masyarakat diseputaran Kecamatan Kota Besi,” tegasnya.
“Peneliti lainnya tertarik mencermati fenomena terjadinya bencana banjir setiap tahunnya yang meningkat dampak pandemi dalam berbagai aktivitas kehidupan sejak sejarah di Kotim dimulai melalui akses sarana prasarana serta infrastruktur. Kemudian peneliti matematika yang juara dua provinsi meneliti tentang makna substansi pembelajaran matematika yang dituangkan kepada tugu nanas yang ada di Kota Besi,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang guru pembina Zain mengatakan, dirinya sangat bersyukur dan bangga terkait lolosnya 8 kelompok peneliti di sekolah tersebut. “Keberhasilan ini merupakan usaha dan kerjasama rekan guru dalam membimbing siswa serta arahan dari Bapak Suyoso selaku kepala sekolah kami. Selain itu juga semangat siswa dalam berkompetisi yang sangat tinggi,” ujar Zain.
Zain berharap kedepannya siswa yang dibimbing ini bisa meraih juara agar bisa mengharumkan nama Provinsi Kalteng, dan khususnya Kabupaten Kotim di tingkat nasional. Zain membimbing siswa yang meneliti tentang pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas. Sementara Kholis N, guru lainnya yang juga menjadi pendamping berharap penelitian belia ini akan semakin banyak peserta yang mengikutinya, utamanya disekolah SMP di Kotim. “Supaya bakat anak yang menyukai penelitian bisa dilihat dan diapresiasi,” tandasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post