KUALA PEMBUANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan menilai jika saat ini perlu terobosan dan inovasi dari lembaga perbankan yang ada di daerah itu untuk membebaskan masyarakat dari bungan pinjaman koperasi yang disebut menyengsarakan masyarakat.
“Karena selama ini bunga pinjaman koperasi yang biasa dipergunakan oleh masyarakat dinilai sangat tinggi dan mencekik, mulai dari bunga pinjaman yang mencapai 10, 12 sampai dengan 15 persen,” kata Anggota DPRD Seruyan Masfuatun, Senin 28 Desember 2020.
Menurutnya, kondisi seperti ini tentu sangat menyulitkan bagi masyarakat khususnya yang memiliki penghasilan tidak tetap, maka dari itu kepada lembaga perbankan khususnya Bank Kalteng yang ada di Bumi Gawi Hatantiring didorong supaya bisa memperhatikan hal itu.
Terlebih kondisi masyarakat di tengah penyebaran pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi, di mana sektor perekonomian masyarakat mengalami penurunan yang signifikan disemya bidang, mulai dari pelaku usaha dan lain sebagainya.
“Prosesnya memang mudah, kita mengurus hari ini terkadang hari itu juga sudah bisa diambil, tapi bunganya sangat tinggi sekali, masyarakat yang ada itu meminjam dengan berbagai motif dan keperluan, ada yang memang untuk keperluan ekonomi ataupun modal usaha,” ujarnya.
Seiring dengan hal itu, dirinya meminta kepada Bank Kalteng karena seiring dengan penyertaan modal Pemerintah Daerah kepada lembaga perbankan tersebut yang telah disetujui oleh DPRD setempat haruslah memberikan dampak positif bagi masyarakat
“Dimasa seperti ini, memperoleh keuntungan 5 persen saja sudah besar, coba saja hitung-hitung, kalau dimasa seperti ini kita hanya memperoleh keuntungan lima persen tapi misalnya kita ada pinjaman dipinggiran dengan bunga mencapai 12 persen, kan tidak seimbang jadinya,” ungkapnya.
(gen/matakalteng.com)
Discussion about this post