SAMPIT – Saat Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) daerah pemilihan I melakukan reses di Desa Bapeang, Kecamatan Ketapang, Kotim. Kepala Desa Rahmadi meminta agar petani di desanya dapat diberikan solusi tentang susahnya mendapatkan pupuk bersubsidi.
Pasalnya ujarnya, pupuk subsidi sulit ditemukan di kios penjual pupuk resmi selama ini sehingga mereka beli ke toko penjualan pupuk di kota dengan harga yang lumayan tinggi.
“Saya menyampaikan keluhan masyarakat selama ini, khususnya para petani, karena susahnya mendapatkan pupuk terutama urea di pasaran ketika tiba masa pemupukan padi, kadang karena tidak ada pupuk urea, para penjual itu meracikkan kami berbagai macam jenis pupuk tapi harganya masih terlalu mahal untuk para petani di desa kami,” kata Rahmadi belum lama ini.
Dirinya juga menyampaikan, selain kelangkaan pupuk bersubsidi warganya juga mengeluh terkait keterbatasan kuota gas elpiji 3 kilogram yang diterima masyarakat desa sehingga tidak jarang warga desa harus terpaksa membeli gas elpiji non subsidi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Gas elpiji 3 Kg juga banyak dikeluhkan warga karena terbatasnya kuota, kadang warga kalau kehabisan mau tidak mau membeli gas yang non subsidi untuk kebutuhan sehari-harinya, semoga ini menjadi perhatian bapak-bapak anggota dewan, khususnya dapil I Kecamatan Mentawa Baru Ketapang,” bebernya.
Menanggapi hal itu Riskon Fabiansyah anggota DPRD Kabupaten Kotim dari partai Golkar mengatakan apa yang disampaikan kepala Desa Bapeang akan disampaikan saat pembahasan hasil reses dalam rapat paripurna nanti.
“Dan untuk pembangunan infrastruktur ataupun lainnya yang diusulkan dan belum terelisasi pada tahun 2021 ini pihaknya minta maaf karena tahun ini anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Kotim kembali mengalami refocusing,” jelas Riskon, Rabu 9 Juni 2021.
Dirinya juga menambahkan semua aspirasi yang diserap di lapangan melalui kepala desa akan menjadi tugas DPRD untuk mengawal dan mengawasi kinerja pemerintah agar keinginan masyarakat dapat terwujud.
“Kami juga berharap apa yang menjadi keluhan masyarakat yang disampaikan melalui kepala desa nanti dapat dipenuhi oleh pemerintah dan kami juga akan akan mengawal akan kenerja mereka,” demikiannya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post