SAMPIT – Sekretaris Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Badriansyah mengatakan, saat ini kondisi wisata pantai Ujung Pandaran perlu mendapatkan perhatian serius.
Pasalnya sejumlah kawasan pantai sudah banyak yang dihantam abrasi, bahkan beberapa bangunan roboh akibat dihantam ombak, salah satunya Musala yang berada di pinggiran pantai yang biasanya digunakan para pejiarah makan Datuk Kelampayan.
“Dulu jalan menuju makan keramat itu bisa ditempuh jalur darah, sekarang pantainya sudah putus karena abrasi. Sehingga untuk menuju makam para pejiarah harus naik perahu menyebrang,” ujarnya, Selasa 25 Mei 2021.
Lanjutnya, tidak hanya itu saja namun keadaan rumah betang dan lainya juga memprihatinkan. Ditambah lagi bangunan baru yakni darmaga juga terancam abrasi.
“Saya harapkan pemkab bisa memperhatikan hal itu, bangunan darmaga itu baru saja dibangun dan menghabiskan puluhan miliar, jika tidak ada antisipasi sejak sekarang tidak menutup kemungkinan akan di terjang abrasi. Harus ada keseriusan mengatasinya,” tegas Badriansyah.
Lanjutnya, kedepanya perlu ada pemecah ombak yang benar-benar kokoh dan kuat bukan hanya sekedar tanggul biasa seperti sebelumnya yang akhirnya hancur.
“Kita harus melihat di daerah lain sebagai contohnya di Kalimantan Timur, walau menghabiskan anggaran besar namun kuat dan kokoh,” bebernya.
Dirinya juga mengatakan, pembangunan bisa saja dilakukan secara bertahap atau bisa menggunakan dana sharing dari kabupaten, provinsi bahkan dana anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dengan cacatan pembangunannya harus benar-benar mengutamakan kualitas dan kontraktornya harus kontraktor profesional yang mengerti cara membuat tanggul pemecah ombak.
“Saya tidak ingin lagi ada tanggul seperti yang sudah-sudah, bupati yang sekarang pasti mampu meloby ke pusat agar anggaran APBN bisa masuk ke Kotim,” ungkap Badriansyah
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post