SAMPIT – Tidak hanya Pedagang Kaki Lima (PKL), petani, nelayan, dan buruh saja yang terancam perekonomiannya dalam penyebaran coronavirus disease (Covid-19) di Kotawaringin Timur, tetapi para tenaga pendidik atau guru juga terancam. Selain itu, mereka harus terus hadir ke sekolah-sekolah untuk melakukan tugas mereka sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Menyikapi itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim, Abadi meyampaikan simpatinya kepada tenaga pendidik atau guru di Kotim. Menurutnya, harus ada perhatian lebih kepada mereka (guru) dari Pemerintah Daerah (Pemda). Selain itu, beban yang mereka sandang sama dengan pemerintah saat ini. Bagaimana pun, anak-anak generasi penerus harus mendapatkan pendidikan dalam keadaan apa pun.
“Tenaga pendidik atau guru itu kan pahlawan tanda jasa. Tugas mereka setara pemerintah. Maka dari itu, harus ada perhatian lebih dari Pemda. Anak-anak generasi penerus kita harus mendapatkan pendidikan dalam keadaan apa pun,” tandasnya, Kamis 30 April 2020.
Politis Partai Amanat Nasional (PAN) itu mendukung upaya Dinas Pendidikan (Disdik), terhusus Kadisdik yang akan melakukan pembahasan bersama tim anggaran terkait gaji tenaga pendidik atau guru di Kotim. Ia berharap, rencana itu bukan kabar angin belaka tanpa realisasi riil dan konkret.
“Saya mendukung. Itu bagus bagi tenaga pendidik atau guru. Semoga saja hasilnya baik. Dan saya berharap itu bukan kabar angin belaka. Harus riil dan konkret,” tukasnya.
(zen/matakalteng.com)
Discussion about this post