SAMPIT : Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) M. Arsyad S.Ag menyampaikan, dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, perlu ada kepastian stok bahan pangan seperti beras dan lainnya.
“Kalau di Bulog memang stoknya aman, tetapi di gudang grosir besar juga perlu dilihat apakah ada penumpukan stok ataukah stoknya tipis. Kalau misalnya ada penimbunan maka bagaimana sanksinya, dan kalau misalnya menipis maka bagaimana solusinya,” terang M. Arsyad SAg saat mengikuti rapat koordinasi antara Komisi II dengan mitra kerja, Selasa 14 April 2020.
Menyangkut imbauan Bupati Kotawaringin Timur kepada perusahaan perkebunan untuk menyiapkan lahan yang digarap sebagai lahan pertanian, M. Arsyad mengatakan, harusnya masyarakat yang punya lahan di sekitar kebun juga diberdayakan.
“Karena ketika mereka ingin mengolah lahan, namun tidak ada modal untuk mengolahnya, harusnya ini jadi perhatian pemerintah daerah juga. Jadi bagaimana misalnya perusahaan perkebunan mengolah lahan warga yang ada di sekitar perusahaan perkebunan, yang nanti hasilnya untuk masyarakat di sekitar perkebunan itu juga,” jelas pria yang pernah menjadi seorang jurnalis ini. Dijelaskan Arsyad, stok bahan pangan harus tetap tersedia dalam kondisi apapun.
“Memang saat ini ada beberapa harga bahan pokok yang turun. Hal ini akibat dari daya beli yang turun, sehingga akan berdampak pada penurunan produksi. Maka akan terjadi deflasi, namun juga harus diantisipasi bahwa kondisi ini akan bertahan berapa lama, jangan sampai nanti ketikan terjadi lonjakan harga akibat produksi menurun,” lanjutnya. Kemudian mengenai stok masker, Arsyad mengatakan, saat ini terjadi lonjakan harga masker.
“Tolong lakukan pengawasan dan apakah ada kewenangan untuk memberikan sanksi kepada apotek yang menjual diatas harga, ini sangat memprihatinkan karena saat ini ada bencana kemanusiaan, namun malah dimanfaatkan untuk mencari keuntungan yang sangat besar,” tandasnya.
(saf/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=16262 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post