SAMPIT – Sejumlah desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) khususnya di daerah pelosok masih banyak yang belum menikmati listrik PLN. Sehingga masyarakat banyak yang mengandalkan mesin genset ataupun pembangkit listrik tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka.
Namun untuk menggunakan mesin genset dan pembangkit tenaga surya tentunya perlu biaya yang tidak murah. Sebab itulah, Komisi IV DPRD Kotim merasa perlu untuk mendatangi PLN Sampit juga mengetahui berapa desa yang masih belum dijangkau oleh PLN di Kotim dan apa kendala yang mereka hadapi.
Saat mendatangi Kantor PLN Sampit, mereka masih belum bertemu dengan pimpinan instansi tersebut karena sedang di luar kota.
“Kita sebetulnya mau mencari data, dari 186 jumlah desa dan kelurahan di Kotim sudah berapa yang dilayani atau dialiri listrik oleh PLN. Artinya ada juga keluhan, seperti di Kecamatan MB Ketapang, dari 6 desa dan 5 kelurahan masih saja ada desa yang belum teraliri listrik, apa masalahnya,” kata Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Pardamean Gultom, Minggu 22 Maret 2020.
Terkait dengan pelayanan kepada masyarakat, lanjut nPradamean Gultom,masih banyak desa yang belum dialiri listrik termasuk di daerah pemilihan V. Sebab itu pihaknya juga ingin mengetahui masalah apa saja yang dihadapi oleh PLN sehingga belum semua desa di Kotim teraliri listrik.
“Ini juga sesuai dengan hasil reses yang kami laksanakan, hampir di semua daerah pemilihan, masyarakat banyak yang mengusulkan untuk listrik PLN bisa masuk ke daerah mereka,” ungkapnya.
(saf/matakalteng.com)
Discussion about this post