SAMPIT – Pendapatan Asli Daerah atau PAD saat ini menjadi salah satu sumber pemasukan bagi daerah untuk membangun Kabupaten Kotawaringin Timur. Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Riskon Fabiansyah mengungkapkan, masih banyak potensi sumber-sumber PAD yang masih bisa digali, tinggal bagaimana keseriusan pemerintah daerah untuk menindaklanjutinya.
Dalam menggali sumber – sumber PAD tersebut, jelasnya, juga perlu ada inovasi. Salah satunya bisa dengan mengoptimalkan PBB dari lahan perkebunan yang ada di Kotim.
“Kemudian bisa juga melalui pembayaran pajak kendaraan, yaitu bekerja sama optimalisasi dengan Samsat, guna penarikan retribusi pajak kendaraan di 17 kecamatan yang ada di Kotim sehingga bisa meningkatkan dana bagi hasil (DBH) dari provinsi melalui pembayaran pajak kendaraan bermoto,” terang Riskon Fabiansyah, Kamis 13 Februari 2020.
Selain itu, terang politikus Partai Golkar ini, yang perlu dipertimbangkan ke depan oleh Pemkab Kotim untuk tahun 2021 yaitu mengenai kenaikan insentif RT/RW yang ada di Kotim. “Kenapa itu ini diperlukan? Karena kita semua mengetahui bahwa RT/RW adalah ujung tombak dalam menyukseskan program pemda yang sedang berjalan, dan sudah sepantasnya pemda memberikan reward berupa kenaikan insentif yang selama ini hanya sebesar Rp200 ribu saja,” tandasnya.
Kemudian untuk APBD 2021, lanjutnya, perlu mempertimbangkan pemerataan pembangunan untuk semua wilayah di Kotim, yang disesuaikan dengan potensi yang ada di wilayah masing-masing kecamatan.
“Sebagai contoh daerah selatan yang selama ini dicanangkan sebagai daerah lumbung pertanian Kotim, perlu adanya perhatian lebih dari alokasi anggaran tahun 2021, sehingga target pemerintah untuk swasembada pangan dan sayuran bisa terwujud, dan Kotim tidak tergantung dengan daerah lain,” tambahnya.
(saf/matakalteng.com)
Discussion about this post