SAMPIT – Sejumlah kawasan di pusat Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) termasuk rawan terendam saat hujan deras. Hal itu terjadi lantaran air yang mengalir di saluran drainase tidak sebanding dengan volume sehingga air meluber ke jalan maupun permukiman.
Terhadap hal ini, Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Muhammad Kurniawan Anwar meminta alat berat ekskavator milik pemerintah daerah dikerahkan untuk melakukan pencegahan banjir dengan mengeruk sungai kecil dan drainase yang tersumbat.
“Kalau ada warga yang mengetahui parit besar yang tersumbat atau terjadi pendangkalan, bisa berkirim surat kepada Dinas Pekerjaan Umum melalui RT setempat yang ditujukan permohonan ekskavator untuk mengatasi masalah tersebut,” kata Kurniawan, Kamis 16 Januari 2020.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengajak semua pihak waspada karena terdapat beberapa titik-titik rawan banjir di Sampit mencakup Kecamatan Baamang dan Mentawai Baru Ketapang, diantaranya di permukiman.
Kurniawan mengaku sudah berkoordinasi dengan pejabat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataaan Ruang (PUPR). Masyarakat yang membutuhkan ekskavator untuk mengeruk saluran air bisa meminta bantuan peralatan milik pemerintah daerah tersebut.
“Kami mengimbau masyarakat menjaga kebersihan, terutama jangan membuang sampah di selokan atau drainase yang mengalir ke Sungai Mentaya karena itu bisa memicu banjir, terlebih intensitas hujan saat ini cukup tinggi,” demikiannya.
(raf/matakalteng.com)
Discussion about this post