SAMPIT – Seorang pria di Sampit dengan inisial AS menjadi korban penipuan uang palsu senilai Rp 100.000 H-1 sebelum Lebaran. Uang palsu tersebut ia dapatkan dari temannya saat melakukan top up di salah satu aplikasi dana.
Pada tanggal 9 April 2024, pemuda berusia 24 tahun tersebut diminta oleh temannya untuk melakukan top up dana di aplikasi M-banking menggunakan uang tunai Rp100 ribu. Awalnya, AS tidak menyadari bahwa uang tersebut palsu karena bentuk dan warnanya hampir mirip dengan uang asli.
“Saat itu teman saya menyuruh saya untuk top up dana di aplikasi M-banking. Tapi dia ganti uang cas 100 ribu,” ucap korban, Senin, 15 April 2024.
Kemudian, pada tanggal 13 April, saat AS hendak mengisi bensin di SPBU, dia baru menyadari bahwa uang tersebut palsu. Uang tersebut robek setelah terkena air hujan dan terlihat berbeda dengan uang asli.
“Saya ambil uang di kantong celana, saat itu saya lihat waktu kena air tampilannya jadi aneh dan saya rabah-rabah tidak seperti uang pada umumnya. Karena saya ragu dengan keasliannya, kemudian saya masukin lagi uang itu ke kantong dan tidak menjadikan sebagai transaksi saat mengisi bensi. Untuk saat itu saya bawa uang lain,” Jelasnya.
AS mengungkapkan rasa kecewanya atas kejadian ini. Dia mengaku tidak akan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian karena ini cukup menjadi pelajaran berharga untuknya.
“Saya tidak melaporkan masalah ini ke pihak kepolisian, dan saya juga memperkirakan kalau teman saya jadi korban juga, karena saat itu dia tidak tahu akan uang yang diberikan kepada saya adalah uang palsu. Kecuali dia ini memberikan banyak baru saya bisa memastikan bahwa kawan saya ini pengedar uang palsu,” bebernya.
“Teman saya ini dia bekerja di sawitan sana, tapi pada waktu itu dia turun ke Sampit untuk merayakan hari raya Idul Fitri. Saya juga pernah hubungi teman saya dan saya untuk menanyakan masalah uang itu, namun dia tidak ingat kapan uang menerima uang itu. Sampai kami cek dompet dan tasnya,tapi memang hanya 1 lembar itu aja yang diduga palsu,” sambungnya.
Untuk itu, AS pun mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap uang palsu, terutama menjelang hari-hari besar, di mana banyak transaksi keuangan terjadi. Dia menyarankan untuk selalu memeriksa keaslian uang dengan cermat sebelum menerimanya.
“Hati-hati aja, supaya tidak jadi korban. Bila perlu dicek secara benar-benar,” tutupnya.
(gus/matakalteng)
Discussion about this post