SAMPIT – Akhir bulan Januari 2021, daya beli masyarakat terhadap emas di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami penurunan hingga 10 persen. Ha ini diungkapkan Hj. Darsani pedagang emas yang ada di komplek pertokoan emas Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Kota Sampit.
“Pembeli emas masih lumayan tinggi, tapi tidak sedikit mengalami penurunan sekitar 10 persen, karena masa pendemi,” ujar H Sani panggilan akrabnya, Sabtu 30 Januari 2021. Dikatakan, bahwa pertengahan bulan lalu masyarakat sudah mulai beraktivitas dan berbelanja dengan rutin di PPM Sampit.
Hal ini tergambar dari penjualannya yang naik 20 persen. Namun diakhir bulan ini dan menjelang awal Februari tercatat mengalami penurunan. “Jadi memang tidak stabil dan belun normal karena Covid-19. Tapi kita yakin secara pelan-pelan omzet penjualan akan terus meningkat,” tuturnya.
Sementara itu, untuk harga emas perhiasan sendiri masih tertinggi, seperti emas jenis 999/ Amerika masih dikisaran Rp 870.000 pergram dan emas jenis 750/ emas putih sebesar Rp 760.000 pergram, sedangkan pada tiga jenis emas perhiasan lainnya belum mengalami perubahan harga, yakni emas jenis 700/Singapur tetap pad kisaran Rp 700.000, emas 420 dengan harga Rp 430.000 dan jenis emas perhiasan 375 bertahan disekitar Rp 410.000 pergram.
“Harga emas sekarang melihat kondisi harga emas dunia, masih kurang stabil. Kemungkinan untuk harga cenderung turun sangat sulit. Namun untuk naik kemungkinan bisa terjadi, apalagi untuk emas 999 yang mana mengikuti harga dolar sekarang,” demikiannya.
(adi/matakalteng.com)
Discussion about this post