PALANGKA RAYA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah (kalteng) mencatat pertumbuhan perekonomian di Bumi Tambun Bungai tumbuh ditopang Sumber Daya Alam, selama Pandemi Covid-19, Rabu 4 Juni 2020.
Yang mana tumbuh ekonomi ini bergantung oleh perkebunan dan pertambangan yakni industri kelapa sawit yang memiliki pangsal sebesar 36 persen, dan pertambangan batu bara dengan pangsal 12 persen.
Kepala Tim Advisory Dan Pengembangan Ekonomi BI, Yudo Herlambang mengatakan melambatnya produksi Tandan Buah Sawit (TBS) dan Crude Palm Oil (CPO) pada triwulan pertama tahun 2020 menjadi penyebab melambatnya kinerja pertanian dan industry pengolahan.
“Disamping itu, kegiatan konstruksi secara umum mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pembatasan aktivitas masyarakat termasuk kegiatan konstruksi, dan realokasi anggaran proyek menjadi penyebab menurunnya kinerja sektor ini,” katanya, baru baru ini.
Yudo menjelaskan, terkonsentrasinya ekonomi Kalteng terhadap SDA juga nampak dari komposisi modal asing yang masuk pada triwulan pertama tahun 2020, yang masih didominasi oleh pertambangan untuk modal asing, dan pertanian atau perkebunan kelapa sawit untuk modal domestik.
“Tingginya aliran modal asing ke pertambangan berhubungan dengan komoditas batu bara yang umumnya diproduksi untuk di ekspor ke LN. Sementara Kepemilikan perkebunan dan industri pengolahan kelapa sawit yang umumnya dimiliki pengusaha domestik menjadi penyebab besarnya andil modal domestik dalam perkebunan kelapa sawit,” pungkasnya.
(rud/matakalteng.com)
Discussion about this post