PURUK CAHU – Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah mencatat sejarah dengan masuk dalam pencatatan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) pagelaran kongkurung oleh peserta terbanyak dalam rangka hari jadi ke 20 Kabupaten Murung Raya tahun 2022.
Pencatatan rekor Muri pagelaran kongkurung tersebut melibatkan 1.000 orang warga Kabupaten Murung Raya yang dilaksanakan di Stadion Dr. Willy M. Yoseph komplek Alun-alun Jorih Jerah Kota Puruk Cahu, Senin, 1 Agustus 2022.
Kongkurung sendiri merupakan alat yang digunakan oleh Suku Dayak Siang saat menanam benih padi dan mengeluarkan bunyi khas saat ditancapkan ke tanah serta biasanya dimainkan bersama-sama oleh banyak orang.
Bupati Murung Raya, Perdie M. Yoseph mengatakan pencatatan rekor Muri pagelaran kongkurung merupakan bentuk nyata dari pemerintah Kabupaten Murung Raya dalam menjaga budaya asli dari daerahnya.
“Pergelaran kongkurung ini bisa dikatakan upaya untuk mempertahan seni asli Murung Raya, memelihara sifat gotong royong ditengah masyarakat dan juga menjaga alam sekitar,” ucap Perdie.
Dikatakan Perdie juga pencatat rekor ini merupakan bentuk mempertahankan budaya asli leluhur agar tidak tergerus dengan perkembangan zaman, dan diharapkan kedepan menjadi wisata budaya.
“Tujuan lainnya agar seni yang awalnya untuk memeriahkan acara menanam benih padi oleh Suku Dayak Siang ini bisa dikenal oleh generasi muda sekarang dan diketahui juga oleh seluruh rakyat Indonesia dan bahkan dunia,” tambah Perdie lagi.
Sementra itu mewakili Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah, Nuryakin yang secara langsung hadir menyaksikan pergelaran kongkurung tersebut mengaku menyambut baik upaya pemerintah Kabupaten Murung Raya dalam menjaga adat budayanya.
“Karena ini merupakan budaya maupun seni asli dari Kabupaten Murung Raya maka sangat tepat bila kegiatan ini dicatat langsung dalam rekor Muri sehingga adat istiadat yang diturunkan oleh para leluhur bisa terus dijaga,” jelas Nuryakin.
Tidak hanya itu, Nuryakin juga menyadari saat ini kegiatan pergelaran kongkurung saat menanam padi bisa dikatakan hampir punah, dan melalui upaya mencatatnya dalam rekor Muri diharapkan akan hidup lagi di tengah masyarakat Murung Raya, khususnya warga Suku Dayak Siang.
(Zon/matakalteng.com)
Discussion about this post