NANGA BULIK – Banjir cukup parah masih terjadi di Kabupaten Lamandau. Tidak hanya di daerah pedesaan yang tersebar di 7 Kecamatan, dampak banjir akibat meluapnya sungai Lamandau itu juga dirasakan masyarakat yang tinggal di Kota Nanga Bulik.
Bupati Lamandau, H Hendra Lesmana terus memantau kondisi masyarakat yang terdampak banjir. Selain memastikan kondisi warganya dalam keadaan sehat, orang nomor satu di Kabupaten Lamandau itu juga menyalurkan bantuan sembako yang bersumber dari Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran.
“Saya sampaikan kepada Dinsos Lamandau, BPBD, dan pihak-pihak terkait dengan dibantu TNI-Polri, agar data penerima bantuan betul-betul divalidasi. Jgn sampai ada yg terlewat,” ungkap Bupati Hendra saat melakukan koordinasi dengan stakeholder dan instansi terkait penanganan banjir seusai penyaluran bantuan di tempat pengungsian banjir RT 10 Nanga Bulik.
Hendra menekankan agar penyaluran bantuan banjir di Kabupaten Lamandau dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat. “Cek betul-betul, bukan tidak percaya kinerja staf, namun tadi saya sendiri mendengar bahwa ada warga terdampak banjir yang belum sama sekali dapat bantuan, saya tidak ingin hal ini terulang,” tegasnya.
Dirinya juga meminta agar setiap bantuan yang disalurkan dapat diterima oleh warga yang memang layak menerima. “Jangan sampai ada yang terlewati, karena ini bentuk tanggung jawab kita terhadap pendistribusian bantuan,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga yang menghuni tempat pengungsian di RT 10 Nanga Bulik, Widawati (42) kepada wartawan menceritakan bahwa dirinya bersama suami dan 3 anaknya telah tinggal di tenda pengungsian selama kurang lebih 6 hari, karena rumahnya terendam banjir hingga seukuran dada orang dewasa.
“Ini kedua kalinya kami terpaksa tinggal di pengungsian, saat ini rumah kami terendam hingga ke dada, Alahamdulillah ada perhatian pemerintah sehingga selain disiapkan tempat, bantuan bahan makanan juga kami terima,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan warga lainnya, Jamawi (64), ia mengaku bahwa banjir telah menggenangi rumahnya hingga ke jendela rumah, sehingga terpaksa harus tinggal sementara di pos pengungsian.
“Saya dan istri terpaksa mengungsi, terima kasih kepada pak Gubernur dan Pak Bupati yang telah memperhatikan kami,” ungkapnya.
Dirinya berharap banjir yang terjadi tidak semakin parah dan segera dapat kembali ke rumahnya. “Semoga saja banjir segera surut, dan pemerintah dapat mencarikan solusi agar banjir tidak terus terulang,” harapnya.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post