NANGA BULIK – Pengguna jalan yang melintas di jalan trans Kalimantan poros selatan kilometer 3, Desa Kujan Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), mengeluhkan debu material proyek perbaikan jalan diwilayah tersebut bertaburan, mengganggu pengguna jalan.
“Sudah dua mingguan ini kami terganggu dengan debu semen. Tidak hanya mengganggu pandangan mata tetapi sudah sangat meresahkan warga sekitar,” keluh Sapto, salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi saat diwawancarai wartawan di lokasi pengerjaan proyek, Selasa 13 Agustus 2019.
Seharusnya kata Sapto, pihak kontraktor pengerjaan sudah merencanakan dengan matang saat pelaksanaan pekerjaan. Sehingga bisa menekan tingkat tebaran debu yang sangat mengganggu ini. Apalagi, debu yang dihasilkan berupa material semen.
“Ini sangat bahaya sekali terhadap pernapasan. Apalagi di daerah sini kan sering digunakan jalur oleh para pelajar. Kasihan mereka, beberapa anak-anak sudah terserang gejala penyakit pernafasan,” katanya kesal.
hal yang sama juga diungkapkan Sodik, warga lainny. Sodik yang membuka usaha warung di pinggir jalan itu merasa terganggu karena kurang kepedulian pihak pelaksana proyek.
“Saya harus menutup usaha saya beberapa hari ini, meskipun pintu dan jendela rumah telah saya tutup dengan plastik, tetap saja debu masuk. Kerugian usaha saya tidak terlalu penting lah, tetapi dampak bagi kesehatan ini yang jadi kekhawatiran saya dan warga. Anak saya telah memakai masker, tetapi tetap merasakan sesak nafas,” lanjutnya.
Mereka berharap pemerintah daerah segera turun tangan agar mengingatkan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut untuk melakukan langkah antisipasi agar tidak menimbulkan debu yang dapat mengganggu pengguna jalan maupun warga sekitar.
Sementara itu, Andi Nurcahyono, Pengawas Lapangan PT Bina Abdi Karya, beberapa waktu lalu, mengatakan, pekerjaannya sudah sesuai prosedur. Dia beralibi, setiap pekerjaan perbaikan jalan seperti ini, bakal menghasilkan debu.
Dia menerangkan, pekerjaan tersebut berasal dari pusat. Penganggaran proyek itu bersumber dari APBN. Sebenarnya, kata dia, pekerjaan ini berada di sejumlah titik dari Kujan sampai Penopa Kabupaten Lamandau.
“Kalau yang ini, panjangnya sekitar 1 kilometer. Anggaranya sekitar Rp9 miliar. Kalau secara keseluruhan, sebesar Rp20 miliar,” ungkapnya.
Sungguh disayangkan, proyek perbaikan jalan yang dilaksanakan ini harus mengorbankan warga sekitar dan pengendara karena merasakan dampak debu semen yang sangat mengganggu. Tidak hanya bagi kesehatan tetapi juga merugikan warga yang berdagang di sekitar proyek karena harus menutup warung dan kiosnya.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post