SAMPIT – Kepala BPBD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Multazam K Anwar mengungkapkan, saat ini banjir masih merendam Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi. Air akan lama surut karena desa itu menerima air kiriman dari wilayah utara Kotim.
“Informasi tadi pagi yang masih kondisi banjir, yaitu Desa Hanjalipantapi sejak kemarin kita monitor juga Desa Bejarau. Per hari ini kondisi air masih bertahan di Desa Hanjalipan sementara ruas poros desa itu tergenang sehingga menghambat proses alur orang dan barang,” katanya, Selasa, 27 Februari 2024.
Disampaikannya, pihaknya akan menerima tim ke Desa Hanjalipan untuk melakukan assessment ulang bersama Wakil Bupati Kotim, Irawati. Karena air masih merendam Desa Hanjalipan dan ini hari ke enam desa itu terendam.
Dia mengungkapkan, jika dilihat dari frekuensi hujan di desa itu tidak cukup tinggi. Namun desa itu berlangganan mendapat kiriman air dari wilayah utara Kotim seperti dari Kecamatan Antang Kalang, Tualan Hulu dan Telaga Antang.
“Kalau di wilayah hujan maka air akan sulit turun, ditambah lagi air Sungai Mentaya sekarang pasang cukup tinggi. Desa Hanjalipan sekarang sudah hari ke enam, pada tahun 2022 kemarin desa itu terendam selama satu bulan,” ungkapnya.
Meski demikian lanjut Multazam, warga sudah berharmonisasi dengan kondisi itu. Mereka bisa menyesuaikan, jika biasanya berkendara menggunakan motor sekatang perahu.
“Kita tidak bisa menahan bencana ini, yang ada kita sikapi dan berhamonisasi dengan alam. Jadi ketika kita berhamonisasi dengan alam maka segala situasi bencana kita bisa adaptif cepat. Tapi untuk masyarakat di Hanjalipan dan Bejarau yang mereka berada di bantaran sungai memiliki kearifan lokal ketika terjadi bencana banjir mereka akan menyesuaikan,” ungkapnya.
Diketahui berdasarkan rekapitulasi data masyarakat dan fasilitas terdampak banjir di Kabupaten Kotim tahun 2024, dari jumlah 22 desa di 6 kecamatan, hanya tiga desa yang masih terendam air yaitu Desa Hanjalipan, Benaran dan Tehang. Sementara desa lainnya sudah surut.
(dev/matakalteng)
Discussion about this post