SAMPIT – Isra Mikraj adalah dua bagian perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Islam Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa sangat penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah Nabi Muhammad mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
“Kita harapkan peringatan Isra Mikraj ini dijadikan momentum untuk meneladani kisah Nabi Muhammad agar kita bisa meningkatkan kualitas keimanan kepada Allah SWT,” kata Ust Dahlawi S Ag, Senin, 29 Januari 2024.
Isra dimaknai dengan perjalanan malam hari yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dari Ka’bah (Makkah) menuju Baitul Maqdis (Yerusalam/Madinah). Sementara, Mi’raj dimaknai dengan kenaikan, di mana Allah SWT mengangkat Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis melewati langit ke-7 menuju Sidratul Muntaha.
“Yang paling utama untuk kita teladani adalah menjalankan salat 5 waktu. Karena dalam momen ini jugalah diceritakan waktu Nabi Muhammad mendapatkan perintah menjalankan salat 5 waktu,” ujarnya.
Lanjutnya, peristiwa terjadinya Isra Miraj Nabi Muhammad SAW merupakan hal yang sulit dipercaya dan diterima oleh akal pikiran manusia. Pasalnya, Rasulullah SAW diangkat menuju langit untuk diperlihatkan bagaimana kekuasaan Allah SWT, surga, neraka, dan lain sebagainya.
“Sebagai mukmin yang beriman, kita wajib mengimani peristiwa ini. Sebab Allah SWT sendiri sudah berfirman dalam surah An-Najm ayat 13-18 yang Artinya: Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu ketika) di Sidratulmuntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Nabi Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratulmuntaha dilingkupi oleh sesuatu yang melingkupinya. Penglihatan (Nabi Muhammad) tidak menyimpang dan tidak melampaui (apa yang dilihatnya). Sungguh, dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang sangat besar,” jelasnya.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post