SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) menetapkan status siaga bencana banjir. Penetapan status yang berlaku selama 90 hari itu, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.
“Baik hari ini 18 Desember 2023, melakukan rapat penetapan siaga bencana banjir. Ada beberapa pertimbangan dan masukan untuk menetapkan status itu, ” kata Asisten 1 Setda Kotim, Rihel, Senin 18 Desember 2023.
Rapat penetapan tersebut digelar di aula Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim. Turut hadir sejumlah kepala OPD dan perwakilan BMKG setempat.
Berdasarkan masukan dan saran dari peserta salah satunya BMKG, pihaknya menetapkan status siaga banjir. Pasalnya, pada bulan Desember hingga beberapa bulan nanti Kotim akan diguyur hujan meski berpotensi ringan hingga sedang. Sehingga berpotensi terjadinya banjir di beberapa desa.
“Jadi kita mengantisipasi terjadinya banjir, apalagi tahun 2024 menjelang pemilihan legislatif. Karena kalau bedasarkan kajian bencana ada 17 desa di lima kecamatan itu dianggap potensi terendam saat musim penghujan. Jadi ini juga upaya kita bagaimana antisipasi agar perhelatan besar yaitu pemilu tetap berjalan baik,” ujarnya.
Ditegaskannya, status siaga ini adalah diterapkan selama 90 hari. Jika nantinya di beberapa desa itu terjadi bencana banjir hingga membuat harta benda warga yang rusak hingga menelan korban jiwa, maka status bencana banjir langsung naik menjadi tanggap darurat.
“Sekarang kita tetapkan dulu siaga, kita tetap berharap semua baik-baik saja. Sehingga kondisi di Kotim tetap baik hingga pelaksanaan pemilu di Kotim berjalan lancar,” timpalnya.
Sementara Kepala BPBD Kotim Multazam mengungkapkan semasa memasuki musim penghujan telah terjadi banjir di beberapa desa yang ada di Kecamatan Antang Kalang dan Tualan Hulu.
“Bahkan di dalam kota juga terjadi genangan namun durasinya tidak lama. Banjir itu karena curah hujan, kalau kita bicara tentang waktu itu terjadi setiap hujan deras namun kenangannya dalam durasi pendek saja tapi tetap kita antisipasi,” tutupnya.
(dev/matakalteng)
Discussion about this post