SAMPIT – Masyarakat Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai resah dengan banyaknya titik hotspot di sekitar Desa Tumbang Kalang dan Desa Gunung Makmur. Hal itu disampaikan warga setempat pada program Jumat curhat yang dilakukan oleh Polsek Antang Kalang, Jumat 13 Januari 2023.
Kapolsek Antang Kalang, Kapolsek Antang Kalang, Iptu Muhammad Affandi mengatakan jika saat ini pihaknya tengah membentuk tim terpadu penanganan Karhutla. Selain itu perlunya peningkatan peralatan pemadam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang memadai untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu akan terjadi Karhutla.
“Pada program Jumat curhat ini, banyak hal positif terutama dalam hal relasi masyarakat dengan pihak kepolisian, dimana hal ini sebagai wadah untuk menampung dan mendengarkan aspirasi masyarakat terkait dengan keadaan wilayah kita karena tidak selamanya kami bisa mendapatkan informasi tanpa sinergitas dari berbagai pihak, ” tutur Kapolsek.
Selain titik hotspot, Polsek Antang Kalang terus mengsosialisasikan larangan membakar hutan dan lahan untuk mengantisipasi terjadinya tempat yang terbakar. “Kita terus sosialisasikan, memang sulit karena warga memang sudah tradisi jika berladang ya nembakar. Tapi kita pelan mengingatkan masyarakat yang berkebun atau berladang agar tidak melakukan aktivitas membakar karena akan berdampak perkebunan sekitar akan ikut terbakar,” jelasnya.
Kapolsek sendiri menghimbau agar desa yang sering ditemukan hotspot untuk membentuk suatu tim terpadu yang secara rutin berpatroli dan bertugas untuk mensosialisasikan masalah Karhutla ke masyarakat serta sebagai tim pencari titik api untuk dilakukan pemadaman.
“Tim tersebut nantinya akan berkoordinasi juga dengan Polsek dan Pos Ramil sehingga dalam pelaksanaan tugas dilapangan selain personel TNI-Polri juga didukung dengan masyarakat yang terbentuk pada tim tersebut. Namun untuk cara bercocok tanam yang baik tanpa membakar, saya sudah menyarankan agar pihak kecamatan dan UPTD pertanian agar memberikan contoh membuka lahan dan bercocok tanam secara modern tanpa harus membakar hutan,” jelasnya.
(gus/mata kalteng.com)
Discussion about this post