SAMPIT – Kondisi kesehatan sejumlah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Kota Besi (Kobes), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih aman. Meski banjir tidak kunjung surut, namun masyarakat masih dalam keadaan sehat.
Camat Kota Besi Gusti Mufaki mengatakan, biasanya penyakit mulai menyerang ketika air banjir mulai surut. Karena akan banyak genangan-genangan dan membuat lingkungan menjadi kotor. Sebaliknya, ketika banjir masih tinggi warga masih aman dari serangan penyakit.
“Kalau air tinggi paling penyakit yang menyerang hanya sakit perut biasa, wajar karena lingkungan terasa dingin. Jadi cenderung masuk angin. Kalau untuk makanan, warga masih bisa makan dengan baik karena bantuan terus mengalir,” ujarnya, Kamis 6 Oktober 2022.
Tambah Gusti, bantuan terus berdatangan dari sejumlah perusahaan besar swasta (PBS) yang berada disekitar lokasi. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Rihel mengatakan, hingga saat ini memang tidak ada laporan korban banjir yang terserang penyakit, karena bantuan obat-obatan juga sudah diberikan.
“Secara riil kondisi kesehatan warga belum dikonfirmasi oleh kepala desa dan camat yang daerahnya mengalami banjir. Sampai saat ini belum ada laporan warga sakit parah atau terserang penyakit berbahaya,” bebernya.
Banjir masih terjadi di Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi. Kecamatan Mentaya Hulu, Desa Tanjung Jariangau, Bawan, Sapiri, Pemantang, Tangka Robah dan Satiung.
“Di Desa Hanjalipan sudah ada surut, kemarin sempat mencapai 2 meter, sekarang ketinggian airnya 20 sampai dengan 80 cm dari permukaan jalan. Dan di Kelurahan Kuayan juga sudah surut, namun ada juga yang naik lagi, di daerah Pelangkong,” sebutnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post