SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor telah meminta kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Fajrurrahman agar penamaan ikon yang ada di Kota Sampit di sayembarakan. Namun hingga saat ini belum ada perkembangan.
“Penamaan objek atau ikon yang ada di kota ini seperti bundaran, sudah saya sampaikan beberapa kali. Tapi sampai sekarang saya belum lihat perkembangannya,” ucap Halikin, Jumat 2 September 2022.
Ia telah meminta untuk pemberian nama tersebut segera disayembarakan, agar ada kejelasan terhadap nama ikon, contohnya bundaran yang ada di dekat Kantor Pemda Kotim.
“Nama bundaran itu belum jelas, ada yang bilang bundaran titik nol, bundaran Pemda ada juga yang bilang bundaran Polres. Jadi memang perlu diberi nama dengan melibatkan masyarakat,” ujarnya.
Oleh sebab itu, ia meminta dan menegaskan kembali kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim untuk segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk sayembara tersebut. Disampaikan sengaja dilakukan secara sayembara agar masyarakat Kotim memiliki peran terhadap pembangunan yang ada.
“Dengan sayembara itu, akan ada masukan dan saran dari masyarakat. Selain itu, mereka juga akan ikut menjaga pembangunan yang dibuat. Karena ada rasa memiliki terhadap bangunan itu. Mohon pak sekda saya ingatkan lagi dan koordinasi dengan SOPD terkait, coba diseminarkan atau dibuat namanya,” tegasnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post