SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat siap jemput bola dan terjun langsung ke lapangan untuk kepengurusan administrasi kependudukan (Adminduk). Kepala Disdukcapil Kotim Agus Tripurna Tangkasiang mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi ke sejumlah kecamatan yang capaian presentase vaksinasi Covid-19 masih rendah.
“Kami siap terjun ke lapangan sesuai dengan arahan Bupati Kotim Halikinnor untuk memastikan adminduk di sejumlah kecamatan yang capaian vaksinasinya rendah karena alasannya tidak memiliki adminduk seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP),” katanya, Rabu 23 Maret 2022. Namun sebelumnya, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan pengecekan data kependudukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) per kecamatan hingga per desa.
Ditambahkan sejauh ini pihaknya belum mengetahui pasti yang menjadi kendala warga di kecamatan tersebut sehingga belum memiliki KTP-el. Pasalnya masih belum ada konfirmasi dari pihak kecamatan. “Tapi kalau berdasarkan data yang kami miliki dari jumlah penduduk sebanyak 416.277 jiwa, tersebar di 17 Kecamatan, 168 Desa dan 17 Kelurahan. Wajib KTP sebanyak 285.459 jiwa, sedangkan yang sudah melakukan perekaman sebanyak 286.720 jiwa atau 100.44 persen, ” sebutnya.
Jika dilihat dari data itu jumlah penduduk yang telah melakukan perekaman melebihi wajib KTP. Sehingga menurutnya, kemungkinan warga yang belum memiliki KTP tersebut adalah penduduk yang tidak memiliki adminduk berupa Kartu Keluarga (KK) dan belum melakukan perekaman KTP-el. “Tapi itu akan kami pastikan dengan terjun langsung ke lapangan dengan melakukan perekaman e-KTP bagi yang belum memiliki,” tegasnya.
Sebelumnya Bupati Kotim pada saat rapat evaluasi pencapaian presentase vaksinasi Covid-19 setiap kecamatan, meminta Disdukcapil turun langsung ke lapangan melakukan jemput bola pengurusan adminduk seperti di Kecamatan MHS, khususnya perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), sehubungan dengan sinkronisasi data.
Ini dilakukan berkaitan dengan capaian vaksinasi di beberapa kecamatan yang masih rendah, lantaran masih adanya masyarakat yang belum memiliki KTP-el, sehingga Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) masih mencatat data warga yang telah di vaksin secara manual. Sementara data itu tidak dapat masuk ke aplikasi di Dinas Kesehatan setempat, sebab meski telah di vaksin namun warga tersebut tidak terbaca.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post