SAMPIT – Jumlah desa yang terdampak banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mengalami peningkatan atau bertambah. Dari data hari Minggu, 14 November 2021, tercatat ada 8 Kecamatan dengan total 22 desa yang terdampak, namun kini menjadi 24 desa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Rihel mengatakan, ada 3126 kepala keluarga, 13 fasilitas pemerintah, 13 unit sekolah, 7 fasilitas kesehatan dan 15 rumah ibadah yang terdampak. “Sampai saat ini kami masih terus memantau, belum ada tindakan,” sebutnya, Senin, 15 November 2021.
Meski telah banyak desa dan KK yang terdampak banjir, namun status banjir di Kotim masih siaga dan belum naik ke tanggap darurat. Karena sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya kerusakan rumah atau korban dari dampak banjir itu. Jika terjadi hal tersebut baru status dapat dinaikkan.
Selain itu, hingga kini pihaknya juga belum mendapat laporan secara resmi dari pihak Kecamatan maupun Desa terkait dampak banjir yang sedang dialami. Sehingga pihaknya atau Pemerintah Daerah tidak dapat memberikan bantuan kepada puluhan desa itu. “Bantuan dari Pemda belum disalurkan, karena kami terkendala terkait status. Kalau masih siaga, kami belum bisa mengeluarkan bantuan, kecuali sudah tanggap darurat. Kami terkunci disitu. Jadi sekarang hanya bantuan dari sejumlah perusahaan besar swasta saja,” paparnya.
Diketahui 8 Kecamatan yang saat ini mengalami banjir adalah Kecamatan Tualan Hulu sebanyak 1 Desa, Mentaya Hulu ada 2 Desa, Cempaga Hulu 9 Desa, Kota Besi ada 1 Desa, Parenggean sebanyak 2 Desa, Mentawa Baru Ketapang ada 2 Kelurahan, Baamang ada 3 Kelurahan dan Cempaga sebanyak 4 Desa.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post