SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur (Kotim) menyatakan, wilayah Selatan Kotim adalah wilayah yang paling rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala BPBD Kotim Rihel mengatakan, khususnya di daerah Selatan yang sering terjadi Kartal yaitu Kecamatan Teluk Sampit dan sekitarnya. “Karena struktur wilayah di sana merupakan tanah gambut, yang jika terbakar akan mudah menyebar dan membutuhkan waktu lama untuk dipadamkan,” kata Rihel, Rabu 3 November 2021.
Sedangkan untuk wilayah Utara, seperti Kecamatan Antang Kalang, struktur tanahnya kebanyakan mengandung mineral, apabila terbakar akan lebih cepat dipadamkan. “Kalau di Utara walau terbakar tapi sebentar saja, bisa segera padam. Tapi jejaknya memang masih terdeteksi sebagai hotspot kalau dari satelit,” ungkapnya.
Terpisah Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara H Asan Sampit Musuhanaya mengatakan, pada hari ini tidak ada terdeteksi pertumbuhan awan hujan di seluruh wilayah Kotim. “Untuk titik panas pada hari ini juga tidak ada terdeteksi oleh satelit, namun titik panas ini setiap harinya berubah-ubah. Tergantung cuaca, kemarin ada satu titik panas yang terdeteksi, dan sekarang sudah tidak ada,” tegasnya.
Perkiraan ini lanjutnya, berlaku sejak pukul 00.00-23.00 WIB, data akan diperbarui lagi pada hari berikutnya. “Kalau untuk prakiraan potensi banjir per dasarian untuk wilayah Kalteng, pada 1-10 November potensi menengah, pada 11-20 November potensi rendah serta 21-30 November rendah dan sebagian non banjir, namun bukan berarti aman,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post