SAMPIT – Puluhan desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih belum memiliki jaringan komunikasi. Hal ini dikatakan langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kotim, Multazam K Anwar.
“Ada 37 desa dianggap blank spot yang tersebar di 10 kecamatan, dari Kecamatan Pulau Hanaut sampai Antang Kalang, namun terbanyak di Kecamatan Tualan Hulu. Jumlah tersebut telah masuk dalam database Kementerian Kominfo untuk difasilitasi pembangunan tower yang dilaksanakan oleh Provider,” Kata Multazam, Rabu, 16 Juni 2021.
Target pemasangan jaringan komunikasi dari Kementerian Kominfo harus selesai pada tahub 2022. Saat ini Kotim telah mendapat bantuan 4 tower dari satu provider yakni Telaga Antang, Antang Kalang, Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Selatan.
“Semoga target itu bisa diselesaikan. Yang jelas tahu ini kita sudah dapat pembangunan tower oleh salah satu provider. Itu bantuan non 3T atau non daerah tertinggal, terdepan dan terluar, jadi bukan masuk kategori itu,” jelas Multazam.
Untuk memenuhi target yang diberikan oleh Kementerian Kominfo tersebut, para provider akan terlebih dahulu melakukan perhitungan secara umum terkait investasi. Namun ada beberapa daerah yang telah mengembangkan sistem, jadi desa bisa membangun tower dengan kekuatan daya dukung sekitar 350 kg.
“Jadi tower dibangun kemudian provider meletakkan peralatannya disitu. Selanjutnya melakukan sistem sewa dengan desa. Dari situ Bumdes mendapat 2 sisi yang satu dapat akses internet dan kedua dapat pemasukan dari sewa tower, tapi ini masih kita kaji,” beber Kadiskominfo.
Disampaikannya juga untuk desa di Kotim sebenarnya terlintasi jaringan 4G, hanya saja daya tangkap dan keterbatasan alat. Pasalnya peralatan itu diatur oleh Kementerian Kominfo dan tidak dapat sembarangan.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post