SAMPIT – Sejumlah desa yang berada di bagian hulu Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali direndam banjir setelah diguyur hujan beberapa waktu. Banjir yang terjadi menjelang musim kemarau ini bukan pertama kalinya terjadi. Banjir tersebut merendam pemukiman warga dan ruas jalan.
Kepala bidang kedaruratan dan logistik Yephi H.P Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim mengatakan, pada hari Selasa 23 Juli 2020 lalu, Sekretaris Daerah (sekda) Kotim berkunjung ke salah satu desa yang terendam banjir yaitu desa Tanjung Jariangau untuk pelaksanaan pelantikan kepala desa setempat.
“Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, dan air sudah masuk kerumah warga,” ujarnya, Minggu 26 Juli 2020. Ia juga mengatakan, untuk data terupdate sementara daerah yang terendam banjir yaitu mulai dari Bukit Santuai, Mentaya Hulu dan Parenggean. Dari informasi daerah tersebut ada genangan banjir.
“Posko banjir sudah tidak aktif lagi. Kemarin aktif hanya dua minggu. Namun kejadian seperti ini yaitu banjir menjelang musim kemarau tidak hanya tahun ini terjadi. Tahun lalu juga seperti ini,” ungkapnya.
Diperkirakan banjir ini tidak berlangsung lama, karena seperti tahun sebelumnya saat menjelang musim kemarau dan persiapan penanganan karhutla banjir juga terjadi, namun hanya beberapa hari kemudian surut.
“Terhitung kemungkinan sekarangpun kondisi banjir sudah mulai surut. Yang jelas masyarakat tetap diminta harus waspada, jaga kesehatan, terlebih lagi saat kondisi sekarang ini ditengah pandemi Covid-19,” tutupnya.
Untuk jumlah pemukiman warga yang tergenang banjir, untuk sementara masih menunggu informasi dari desa yang bersangkutan.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post