SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut positif hadirnya organisasi atau lembaga adat di Bumi Habaring Hurung. Disamping itu, organisasi terkait suku Dayak dapat menjadi pengayom bagi organisasi lain yang ada di daerah ini.
“Tentunya, organisasi Dayak harus menjadi contoh dan juga mengayomi. Sesuai falsafah kita “Huma Betang” yang selalu terbuka menerima siapapun yang ingin menetap di daerah ini hidup rukun berdampingan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur, H Halikinnor, Senin 24 Februari 2020.
Organisasi yang secara khusus berkaitan dengan suku Dayak, diharapkan menjalankan fungsinya ditengah masyarakat. Organisasi lokal ini diharapkan menjadi pelopor berbagai kegiatan positif menyangkut kepentingan masyarakat.
Pemerintah daerah memberi perhatian kepada Lembaga Musyawarah Masyarakat Dayak Daerah Kalimantan Tengah, Dewan Adat Dayak, Batamad, Fordayak dan lainnya. Alokasi anggaran dan perhatian dalam bentuk lain terus diupayakan pemerintah daerah.
Ketua Harian DAD Kotawaringin Timur, Untung menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang selama ini telah memberikan perhatian yang besar terhadap organisasi atau lembaga adat.
Untung mengaku sepakat dengan pemerintah daerah bahwa semua pihak harus bergandengan tangan untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di kabupaten ini. Organisasi atau lembaga adat sebagai tuan rumah harus menjadi penggerak dengan tetap mengayomi semua pihak.
Untung mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kondisi daerah yang sudah kondusif. Masyarakat Dayak sangat terbuka dengan siapapun yang datang, namun tentunya semua pihak juga harus menghormati norma-norma kearifan lokal yang sudah ada dan dijalankan masyarakat di daerah ini.
(raf/matakalteng.com)
Dapatkan konten "Oragnisasi Masyarakat Dayak Diharapkan Jadi Contoh dan Pengayom" dengan mengirim permintaan melalui email konten@matakalteng.co.id
Discussion about this post