SAMPIT – Kecanggihan teknologi yang rambah ke media sosial kerap disalahgunakan sebagian oknum untuk melakukan tindak kejahatan berupa penipuan. Modus penipuan ini masih marak terjadi, entah lewat sms atau telepon, banyak diantara warga pernah menjadi sasaran penipuan dengan modal kecakapan bahkan suara yang meyakinkan.
Hingga para tokoh publik pun tak luput dari sasaran para pelaku kejahatan dengan berbagai modus operandi. Seperti yang dialami Hang Ali Saputra Syah Pahan, mantan Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dapil Kalimantan Tengah Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Minggu 19 Januari 2020.
Pada akun Facebook milik pribadinya, Hang Ali menceritakan apa yang terjadi pada Minggu 19 Januari 2020. Dimana dirinya diminta untuk menebus seorang sandra yakni anaknya sebesar Rp 200 juta oleh sang penipu.
“081378435557 Ini ngancam mau bunuh anak saya yang disandera dan minta tebusan 200 juta 082294009100 Mengaku aparat dan minta bantuan sesuat. Semua terjadi pada hari ini” begitu tulisnya melalui akun facebook Hang Ali.
Dikonfirmasi matakalteng.com via WhatsApp, Hang Ali menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pukul 17.02 WIB, berawal dari masuknya telpon dari nomor 081378435557 yang tiba-tiba ada suara anak kecil menangis minta tolong dan kemudian disusul suara lelaki paruh baya yang meminta tebusan senilai 200 juta, dan dirinya sempat merekam percakapan tersebut.
“Sebelumnya ada anak nangis-nangis panggil saya bapak minta tolong bilangnya di rampok. Saya tanya siapa sampai berulang kali, langsung orang itu yang ngomong dan sempat saya rekam,” jelas Hang Ali.
Dalam rekaman yang dikirim Hang Ali, terdengar percakapan antara oknum penipu bersama politikus senior PAN ini dengan nada mengancam akan menembak mati seorang anak kecil jika tidak memberikan uang tebusan. Namun Hang Ali sudah mengetahui bahwa telepon tersebut adalah percobaan penipuan.
Atas hal ini, Hang Ali mengimbau agar masyarakat maupun sanak saudara untuk selalu waspada dan berhati-hati, jika mengangkat nomor telepon tidak dikenal. Hendaknya tidak langsung percaya, namun harus mencari tahu terlebih dulu kebenaran informasi itu saat menerima telepon tidak dikenal.
(dn/matakalteng.com)
Discussion about this post