PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyambut baik alokasi kegiatan Upsus Optimalisasi Lahan Rawa Tahun 2024 dengan luas 81.088 hektare dan program perluasan area tanam melalui pompanisasi seluas 22.060 Ha serta program Tumpang Sisip (Tusip) antara sawit dan Padi Gogo seluas 16.562 Ha yang tersebar di 10 dan 9 kabupaten di Kalimantan Tengah.
Hal ini merupakan upaya mewujudkan salah satu agenda strategis Presiden RI, yaitu mewujudkan kedaulatan pangan menghadapi darurat pangan di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, menyampaikan bahwa swasembada pangan merupakan salah satu langkah penting dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Optimalisasi lahan rawa dapat dilakukan dengan pendekatan indeks pertanaman dan provitas sawah-sawah eksisting. “Program Upsus Optimalisasi Lahan Rawa di Kalimantan Tengah menjadi penting dalam menjaga ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor beras, serta meningkatkan produktivitas sektor pertanian,” ujar wagub saat di wawancara usai mengikuti rapat paripurna ke-2 masa sidang I tahun sidang 2024 DPRD Kalteng, Senin 18 Maret 2024.
Dukungan Pemerintah Pusat untuk menjadikan Kalimantan Tengah sebagai lumbung pangan nasional melalui program Upsus Optimasi Lahan Rawa ini disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Kalteng. Wagub Edy Pratowo berharap program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat serta mampu meningkatkan swasembada pangan di Indonesia.
Optimalisasi lahan rawa akan membuka peluang luas bagi petani di Kalimantan Tengah untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi. Wagub Edy Pratowo juga menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalteng telah melakukan optimalisasi di lahan rawa gambut seluas 106 hektar dan saat ini sedang mempersiapkan Sistem Informasi Desa (SID) untuk memantau luas lahan yang masuk dan tidak.
“Program optimalisasi lahan rawa merupakan investasi jangka panjang dalam bidang pertanian, dan diharapkan dapat membawa manfaat yang besar bagi pertumbuhan sektor pertanian di Kalimantan Tengah,” pungkasnya.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post