PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) bertekad mendorong percepatan pembangunan daerah, khususnya pada sektor infrastruktur untuk aksesibilitas, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian secara luas. Hal ini terkait dengan fakta bahwa masih ada sekitar 143 desa tertinggal dan 704 desa berkembang di Kalteng.
“Desa yang tertinggal biasanya memiliki beragam persoalan, seperti kemiskinan, stunting, pernikahan di bawah umur, serta minimnya kesejahteraan masyarakat yang khususnya berdampak pada akses bagi perempuan, ibu, dan anak,” ungkap Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, Senin, 5 Februari 2024.
Dia mengungkapkan, bahwa upaya percepatan pembangunan tetap terus dilakukan, terutama dalam meningkatkan status desa-desa yang masih tertinggal.
Namun, dirinya juga menekankan bahwa terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi, seperti rendahnya kualitas sumber daya manusia, terbatasnya akses dan sarana infrastruktur, serta keterjangkauan wilayah.
Oleh karena itu, pemerintah perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut dalam setiap kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan. Selain itu, kolaborasi dan partisipasi masyarakat juga menjadi penting dalam upaya percepatan pembangunan saat ini.
“Dengan kerja sama yang baik, diharapkan pembangunan di desa-desa tertinggal di Kalimantan Tengah dapat dilakukan secara merata untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran yang lebih baik bagi seluruh masyarakat,” tutupnya.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post