SAMPIT – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) memprogramkan Beasiswa Indonesia Emas (BIE-D) dengan kuota masuk sebanyak 9000 bagi putra putri terbaik daerah agar dapat menempuh pendidikan tinggi dalam negeri dan kuota beasiswa luar negeri yaitu Tiongkok.
“Pada kesempatan ini, saya mewakili APKASI mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya program-program APKASI khususnya bidang pendidikan yang telah berjalan dengan baik,” kata Koordinator Wilayah (Korwil) Apkasi Kalteng, Halikinnor, Senin, 5 Januari 2024.
Itu ia sampaikan saat kegiatan rapat koordinasi sekaligus Program BIE-D bersama dengan anggota Apkasi Wilayah Kalteng beserta SOPD terkait di Aula Rumah Jabatan (Rujab) Kotim.
Disampaikannya, mulai dari perjuangan APKASI tentang revisi UU Sisdiknas problem kekurangan guru yang sangat massif di daerah yang akhirnya ditemukan solusi dengan regulasi terkait PPPK hingga program-program peningkatan mutu guru baik dibidang matematika cepat dan menyenangkan serta penguasaan berbahasa Inggris cukup 3 hari.
Lanjutnya, proses pendidikan ini merupakan manifestasi pembangunan dalam membekali keterampilan dasar SDM daerah untuk berkembang dan memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional.
“Pada kesempatan hari ini saya juga mendapatkan amanat dari APKASI untuk menyampaikan salah satu program strategis bidang pendidikan yakni Program BIE-D berkolaborasi dengan 21 PTN dan Program Beasiswa Luar Negeri bekerja sama dengan Pemerintah Tiongkok dan China,” ucapnya.
Disebutnya, adapun 21 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) telah memberikan kesempatan dan kepercayaan bagi daerah untuk mengalokasikan kuota masuk sebanyak 9000 bagi putra putri terbaik daerah. Mereka yang terpilih dapat menempuh pendidikan tinggi dalam negeri dan kuota beasiswa luar negeri (tiongkok) serta ke mesir.
Dirinya berharap Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah baik dalam negeri maupun luar negri ini diharapkan menjadi agenda jangka panjang menuju Indonesa Emas Tahun 2045 untuk mempersiapkan siswa siswi terdidik yang bersiap sebagai agent of change bagi pembangunan di daerah.
“Tentu saja peluang ini perlu kita maksimalkan melalui bantuan beasiswa daerah pada APBD tahun 2024 dengan mengacu pada kemampuan daerah masing-masing. Sehingga SDM daerah nantinya berkembang dan memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional,” tutupnya.
(dev/matakalteng)
Discussion about this post