PALANGKA RAYA – Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini sedang dilanda cuaca ekstrem. Akibat cuaca yang kian tak menentu, banjir di Kalteng pun terus meluas. Hingga saat ini, sudah empat kabupaten terkena dampaknya, yaitu Kabupaten Barito Selatan, Murung Raya, Sukamara, dan Lamandau.
Sebelumnya, banjir hanya terjadi di dua kabupaten, yaitu Barito Selatan dan Murung Raya. Namun, dengan ekstremnya cuaca, banjir kini juga merambah ke kabupaten Sukamara dan Lamandau.
Kepala Pelaksana BPBPK Kalteng, Ahmad Toyib menyatakan, bahwa banjir telah mempengaruhi 23 desa di sembilan kelurahan, dengan total masyarakat yang terdampak mencapai 1.935 jiwa.
“BPBPK Provinsi Kalimantan Tengah terus melakukan pemantauan terhadap lokasi-lokasi banjir melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota, dan melakukan pendataan serta koordinasi dengan berbagai instansi, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” ujarnya, Selasa, 9 Januari 2024.
Dia menambahkan, pemantauan dilakukan untuk memastikan seberapa besar kemungkinan banjir akan meluas dan membahayakan sejumlah daerah. BPBPK Provinsi Kalimantan Tengah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama bagi yang berada di zona rawan.
Alpius Patanan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBPK Provinsi Kalimantan Tengah, menyebutkan bahwa cuaca ekstrem salah satu faktor penyebab terjadinya banjir, terutama karena Kalimantan Tengah baru saja memasuki musim hujan.
”Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem. Terutama bagi yang berada di daerah rawan. Segera mengungsi jika kondisi mulai tidak memungkinkan,” katanya.
Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut turut angkat bicara dan menginformasikan bahwa curah hujan di Januari ini tinggi, yakni sekitar 300 hingga 500 milimeter dalam kriteria tinggi. Kabupaten dan kota yang akan terdampak curah hujan tinggi adalah Barito Utara bagian timur, Barito Selatan bagian utara, Barito Timur bagian utara dan selatan, Kapuas bagian selatan, Katingan bagian tengah, Seruyan bagian tengah dan selatan, Kotawaringin Barat bagian tengah, serta bagian selatan Kabupaten Lamandau.
“Masyarakat diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca agar bisa mengambil sikap yang tepat. Waspadalah terhadap potensi terjadinya banjir, tanah longsor, genangan air, atau bencana alam lain yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Dengan demikian, penanganan cepat dapat dilakukan guna melindungi jiwa dan harta mereka,” imbau Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, Agung Sudiono.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post