PALANGKA RAYA – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Kaspinor menyampaikan pasca Pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia sudah mulai bangkit dengan ditandai pulihnya aktivitas kehidupan masyarakat, pelayanan publik dan semakin membaiknya kehidupan ekonomi masyarakat.
Pada saat yang sama, bangsa Indonesia juga masih dihadapkan pada persoalan Radikalisme Terorisme yang masih mengganggu kebangkitan aktivitas masyarakat.
Kaspinor menambahkan untuk hasil penelitian Indeks Potensi Radikalisme (IPR) di Kalteng, Indeks Potensi Radikalisme tahun 2020 adalah 16,6% kemudian turun menjadi 12,0% pada kondisi tahun 2022, dengan Dimensi Pemahaman 15,4%, Dimensi Sikap 19,5%, dan Dimensi Tindakan 1,2%. Hasil indeks sebesar 12,0 pada kondisi tahun 2022 ini disebutkan Ketua FKPT Kalteng masuk kategori aman.
“Kita harapkan adanya terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antara BNPT, FKPT dengan Pemerintah Daerah dan para pengelola lembaga pendidikan dalam rangka melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran paham radikal terorisme,” harapnya, Jumat 21 Juli 2023.
Kaspinor juga mengharapkan para Guru memiliki imun dan mampu melakukan kontra pemahaman terhadap paham radikal terorisme, Lembaga Pendidikan menjadi terlindungi dari pengaruh penyebaran paham radikal terorisme dan para Guru lintas agama sudah terbiasa untuk berkolaborasi dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, menghasilkan kondisi yang damai dalam kehidupan keberagaman di Sekolah dan pada akhirnya Sekolah tidak terpengaruh oleh paham radikal terorisme.
“Lebih penting lagi para Guru menjadi semakin banyak pilihan/ alternatif Bahan Ajar baik menggunakan Video Tik Tok maupun Instagram sebagai bahan Kampanye Damai Beragama,” pungkasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post