PALANGKA RAYA – Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, Badan Pusat Statistik Akhmad Tantowi menjelaskan, berdasarkan perkembangan indeks harga konsumen Provinsi Kalimantan Tengah bulan Mei 2023, Palangka Raya mengalami inflasi sebesar 0,24 persen dan di Sampit 0,37 persen, sedangkan inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,09.
“Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,29 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,16 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,08 persen, serta kelompok kesehatan 0,01 persen,” ujarnya.
Tantowi juga menambahkan inflasi tahun kalender (Mei 2023 terhadap Desember 2022) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 1,25 persen, dan inflasi tahun ke tahun (Mei 2023 terhadap Mei 2022) sebesar 4,17 persen. Menurutnya, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Mei 2023 antara lain beras, daging ayam ras, bawang merah, semangka, ikan gabus, kangkung, bayam, ketimun, ayam hidup/ayam kampung, dan bawang putih.
“Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Mei 2023 yaitu angkutan udara, minyak goreng, bahan bakar rumah tangga, cabai rawit, telepon seluler, sepatu anak, angkutan antar kota, mainan anak, udang basah, dan semen,” kata dia. Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Magfur, menyebut bahwa deflasi transportasi menekan inflasi gabungan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri terjaga rendah, Kamis 8 Juni 2023.
“Penyebab utama inflasi bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, didorong oleh kenaikan harga beras, daging ayam ras, bawang merah, semangka, dan ikan gabus. Peningkatan harga beras berlanjut sejalan dengan penyesuaian harga gabah dan HET, di tengah hasil panen yang terbatas. Daging ayam meningkat dampak cuaca panas yang meningkatkan kematian unggas/ayam,” sebut Magfur.
Menurutnya berdasarkan perkembangan harga terkini, pada awal bulan Juli terjadi peningkatan harga mayoritas untuk komoditas pangan seperti beras, daging ayam, telur ayam, bawang putih, dan cabai rawit. “Daging ayam menunjukkan lonjakan paling signifikan, dimana lonjakan terjadi karena banyaknya ayam ternak yang mati akibat cuaca panas, juga kenaikan harga pakan,” imbuhnya.
Selanjutnya ia menambahkan, pada sejumlah komoditas pangan lainnya seperti bawang merah, cabai merah, minyak goreng, dan gula pasir memperlihatkan penurunan harga, dan komoditas perikanan seperti ikan tongkol dan ikan lais turut mengalami penurunan harga.
“Hal ini disebabkan oleh jumlah pasokan yang cukup dan normalisasi permintaan pasca HBKN Ramadan dan Idul Fitri 2023,” tambah Magfur. Sedangkan angkutan udara kembali menunjukkan peningkatan harga setelah menjadi komoditas penyumbang deflasi pada Mei 2023. “Beras dan angkutan udara kembali menjadi komoditas penyumbang utama inflasi pada HBKN Idul Adha,” pungkasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post