PALANGKA RAYA – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki andil besar dalam membangkitkan perekonomian di Indonesia. UMKM memiliki potensi yang dapat dikembangkan baik dari segi kapasitas usaha, kualitas produk, dan ekspansi pemasaran produk.
“Dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah H. Nuryakin dalam acara Pembukaan Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kalimantan Tengah Tahun 2023 di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa 14 Maret 2023.
Sekda yang mewakili Gubernur mengungkapkan, pengembangan UMKM adalah salah satu fokus pemerintah dan tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, menguatkan kewirausahaan dan UMKM dengan area prioritas pengembangan sumber daya manusia, peningkatan akses ke jasa keuangan, meningkatkan nilai tambah produk, dan deregulasi peraturan dan kebijakan untuk mendukung UMKM.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Kemenkeu Satu dapat menjadi pendukung perkembangan UMKM agar memberikan asistensi dan bimbingan berupa pemberian pemahaman ketentuan perpajakan, insentif-insentif pajak, perluasan pasar UMKM melalui marketplace dan Lelang Online Produk UMKM, Akses Pembiayaan Modal Usaha (KUR dan UMi), sehingga UMKM Mitra Kemenkeu Satu menajdi UMKM yang tangguh dan siap menembus pasar ekspor.
“Sinergi Kemenkeu Satu diharapkan dapat mendukung UMKM di Kalimantan Tengah lebih berkembang dan memberikan kontribusi besar untuk perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. Dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik, ekonomi Kalimantan Tengah terus menunjukan pertumbuhan positif.
Tahun 2022, ekonomi Kalimantan Tengah secara kumulatif berhasil tumbuh sebesar 6,45% (ctc), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahunan seluruh regional di Pulau Kalimantan. Dua faktor utama, yaitu peningkatan aktivitas masyarakat pasca pandemi yang didukung percepatan pemilihan ekonomi regional, serta peningkatan kinerja ekspor komoditas unggulan Kalimantan tengah.
Tingkat inflasi juga telah kembali stabil pada tahun 2023 setelah mengalami tekanan yang cukup tinggi pada akhir tahun 2022 akibat kebijakan pengalihan subsidi BBM.Peningkatan konsumsi masyarakat menandakan bahwa geliat aktivitas masyarakat mulai kembali normal. “Pasca pencabutan kebijakan PPKM, indeks mobilitas masyarakat pada tempat-tempat publik mengalami peningkatan dan mendukung aktivitas perekonomian masyarakat,” tuturnya.
(vi/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=107809 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post