PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran memaparkan potensi sumber daya alam (SDA) untuk mendukung percepatan pembangunan. Hal tersebut dipaparkan Sugianto saat memberikan arahan pada Focus Group Discussion (FGD) Pemerintah Provinsi Kalteng dengan Tim Ahli Universitas Gadjah Mada (UGM) di Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Senin 21 Februari 2022.
Beberapa poin yang disampaikan orang nomor satu di Kalteng itu, pertama Gubernur menyampaikan bahwa Kalteng memiliki potensi SDA yang luar biasa. Seperti yang diketahui Kalteng memiliki 11 sungai besar dan panjang garis pantai mencapai 750 KM serta potensi Perkebunan, Pertambangan dan Perhutanan yang sangat luar biasa. Berdasarkan data dari BPS (badan pusat statistik) pada Tahun 2020, Kalteng memiliki lokasi geografis yang cukup strategis dengan luas +- dengan jumlah penduduk 2.669.969 jiwa, sehingga kepadatan penduduk hanya 17 jiwa kilometer.
“Sumber daya Alam yang melimpah ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat Kalteng dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kalteng untuk mendukung percepatan pembangunan,” ujar Sugianto.
Kedua, berdasarkan data ekspor Kalteng dari Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Selatan. Pada tahun 2020 hanya 26,23 % ekspor keluar melalui pelabuhan di wilayah Kalteng, sedangkan 73,77 % ekspor dilakukan melalui pelabuhan di Provinsi lain. Hal ini dapat terjadi salah satunya disebabkan karena hingga saat ini Kalteng masih belum memiliki pelabuhan utama.
Ketiga, mengingat pentingnya aksestabilitas baik jalur darat, laut dan udara. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah strategis, baik perencanaan pembangunan pelabuhan utama, pengerukan alur sungai (Kapuas Murung) dan inisiasi pembangunan pelabuhan ship to ship di wilayah Kalteng. Keempat, dalam rangka peningkatan nilai tambah komoditas unggulan yang ada di Kalteng, Pemprov Kalteng mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo untuk melakukan hilirisasi di daerah.
“Hal ini selain dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah secara signifikan, juga dapat menyerap ratusan ribu tenaga kerja baik tenaga kerja asli Kalteng juga tenaga kerja dengan keahlian dari luar Kalteng,” jelasnya.
Kelima, Rasio elektrifikasi pada tahun 2021 di Kalteng cukup baik yakni mencapai 89,14% hal ini tentu dapat ditingkatkan hingga 100% bahkan Kalteng dapat mendukung pasokan listrik nasional dengan optimalisasi sumber daya alam melalui pembangunan pembangkit-pembangkit tenaga listrik dengan tenaga alam, salah satunya tenaga air dan tenaga surya.
Keenam, salah satu upaya Pemprov Kalteng untuk membuka aksestabilitas antar kabupaten, selain menyediakan infrastruktur jalan yang memadai juga dalam inisiasi pembangunan Sistem Jaringan Transportasi Perkeretaapian di Kalteng yang sebelumnya pernah dilakukan kerjasama dengan PT.PTB dalam penyediaan jalur kereta api Puruk Cahu-Batanjung melalui Bangkuang. Hal ini hingga saat ini masih terkendala sehingga perlu dilakukan kajian dan analisa agar seluruh kendala dapat teratasi.
Selanjutnya, dalam rangka menggali potensi yang ada di Kalteng, dan dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Pemprov Kalteng juga menginisasi pembangunan kawasan shrimp estate budidaya udang vaname yang berada di Kabupaten Sukamara. Selain shrimp estate budidaya udang vaname di Kabupaten Sukamara juga sedang intesif mengembangkan program terintegrasi sawit sapi merupakan alternatif sebagai kawasan baru pengembangan sapi potong di Wilayah Kalteng.
“Terobosan-terobosan dan inovasi harus terus dilakukan, hal ini juga mengingat dimasa pandemi COVID-19 dana transfer dari pusat ke daerah cenderung terjadi pengurangan, sehingga Pendapatan Asli Daerah menjadi satu-satunya sumber pembiayaan pembangunan yang diandalkan sebagai penopang pembiayaan pembangunan prioritas, diantaranya bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sektor strategis lainnya,” pungkas Gubernur.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post