PALANGKA RAYA – Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalteng, Fahrizal Fitri mengatakan, dalam 3 tahun terakhir, pengurus MES Kalimantan Tengah telah bekerja keras untuk melakukan sosialisasi secara terstruktur dan berkesinambungan kepada masyarakat tentang praktek sistem ekonomi syariah.
Tidak hanya itu, program kerja MES yang telah dilaksanakan antara menyelenggarakan seminar berbasis syariah, di antaranya seminar ekonomi syariah, seminar zakat dan wakaf syariah, seminar investasi syariah, dan gebyar ekonomi syariah.
“Kegiatan yang tak kalah penting adalah pemilihan tokoh ekonomi syariah Kalimantan Tengah tahun 2020, memfasilitasi urusan dan rujukan sertifikasi halal bagi para penggerak usaha kecil menengah UMKM di Kota Palangka Raya, dan mengadakan talkshow dan roadshow tentang asuransi syariah,” jelas Fahrizal, Kamis, 15 Juli 2020.
Fahrizal berharap, hubungan, bantuan, kerja sama dan kemitraan dengan berbagai pihak terkait dapat terus terjalin serta berkembang lebih baik pada masa mendatang.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalteng, Noor Fahmi menyampaikan, Muswil IV MES Kalteng ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses, sehingga terpilih kepengurusan baru yang lebih baik dengan program kerja yang lebih baik pula dan implementasi perekonomian syariah di Bumi Tambun Bungai.
Senada, Ketua III Pimpinan Pusat MES, Firdaus Djaelani mengatakan, Munas V Januari lalu telah menetapkan Roadmap Ekonomi Syariah Indonesia untuk tahun 2021-2030 sebagai Garis-garis Besar Kebijakan Organisasi (GBKO), sebagai panduan internal dan eksternal MES.
“GBKO secara garis besar memuat visi ekonomi dan keuangan syariah yang berkontribusi signifikan dalam ekosistem perekonomian nasional dengan target capaian utama meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan usaha syariah, dan meningkatkan daya saing global,” sebut Firdaus.
Ia menegaskan, kebijakan ekonomi syariah ke depan akan difokuskan pada 4 area, yakni pengembangan pasar industri halal, pengembangan institusi keuangan syariah nasional, investasi bersahabat, serta pengembangan ekonomi syariah dari pedesaan dan pondok pesantren secara berkelanjutan.
“MES diharapkan dapat menjadi motor penggerak pengembangan usaha, termasuk usaha kecil dan mikro, diantaranya melalui pendampingan dan pembinaan serta kemitraan antara usaha kecil dan usaha besar,” pungkasnya.
(liv/matakalteng.com)
Discussion about this post