PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Habib Ismail Bin Yahya menyebutkan bahwa jumlah lahan terbakar di Kalteng pada tahun 2020 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Total luas terbakar Tahun 2020 sebanyak 787,96 hektare. Luas kebakaran hutan Tahun 2020 menurun sebanyak 12.311 hektare dibandingkan dengan Tahun 2019 berjumlah 13.099,21 hektare, atau sebesar 93,98% .
Untuk mengantisipasi Karhutla, pemerintah provinsi telah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan, seperti membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Karhutla sampai tingkat Kelurahan/Desa. Kedua, Satgas Pencegahan Karhutla Kabupaten/Kota memperkuat upaya pencegahan Karhutla di tingkat tapak diantaranya sosialisasi, diseminasi dan pendampingan pembukaan lahan tanpa bakar, pelatihan, dan patroli Bersama.
Ketiga, pemerintah Kabupaten/Kota menentukan status kesiagaan dan darurat Karhutla dengan cepat dan tepat, sebagai dasar provinsi menetapkan status. Keempat, Pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar hutan.
Kelima, optimalisasi restorasi gambut. Keenam, pemantapan personil dan peralatan. Dan ketujuh, penyediaan anggaran DBH-DR dan BTT APBD Provinsi Kabupaten/Kota.
“Upaya pencegahan Karhutla yang dilakukan diantaranya Implementasi Peraturan Daerah Kalteng Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pengendalian Kebakaran Lahan, Rapat-Rapat Koordinasi Pemantapan Pencegahan Karhutla. Ada komitmen bersama untuk mewujudkan Kalteng bebas kabut asap 2021,” ujar Habib Ismail Bin Yahya, Rabu 10 Februari 2021.
Selanjutnya, melalui instansi terkait pihaknya memberikan pelatihan Pengelolaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) yang didukung oleh Badan Restorasi Gambut (BRG). Mengoptimalisasi peran pentahelix dalam pencegahan karhutla, mengaktifkan Satgas Pencegahan atau Posko Lapangan di setiap kelurahan/desa yang rawan karhutla seperti personilnya berasal dari unsur pemerintahan setempat, TNI, Polri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Relawan dan melakukan patroli, sosialisasi dan penyadartahuan karhutla serta melakukan pemadaman baik secara dini atau pemadaman gabung jika ada karhutla.
Pada tahun ini Pemprov. Kalteng telah penetapan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla dimulai Maret 2021, serta melakukan aktivasi Pos Komando Satgas Penanganan Darurat Bencana Karhutla.
Tentunya penanganan Karhutla bisa jalan maksimal dengan dukungan anggaran serta sebanyak 8.312 orang personil. Kesiapan peralatan dan permohonan dukungan Water Bombing dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ke BNPB.
Berdasarkan data, jumlah kejadian kebakaran per Kabupaten/Kota Bulan Januari -31 Desember 2020 sebanyak 781 kali kejadian. Jumlah itu menurun sebanyak 1.852 kali kejadian dibandingkan tahun 2019 berjumlah 2.633 kali kejadian atau sebesar 70,34%.
Sementara data luasan Karhutla dari Kementerian LHK, tahun 2019 sebanyak 635.498 hektare, sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 15.362 ha. Terjadi penurunan sebesar 620.136 hektare atau 97,58%.
Sedangkan untuk sumur bor tambah Habib, total sumur bor 2017-2019 adalah 10.905 Unit. Adapun, Masyarakat Peduli Api (MPA) yang sudah dibentuk ada pada 103 Desa di 8 Kabupaten/Kota se-Kalteng, masing-masing desa adalah 20 orang yakni sekitar 2.060 anggota.
Pemberdayaan masyarakat untuk sekat kanal. Totalnya pada 2017-2019 adalah 2.875 unit. Masyarakat Peduli Tabat (MPT) yang sudah dibentuk ada pada 60 Desa di 8 kab/Kota, masing-masing desa adalah 10 orang yakni sekitar 600 anggota.
(vi/matakalteng.co.id)
Discussion about this post