KUALA KURUN – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) bekerjasama dengan PT Petrokimia Kayaku melaksanakan gelar teknologi dan panen raya perdana Demonstration Plot (Demplot) SB Jagung Hibrida tahun 2021.
”Tidak terasa demplot ini sudah berumur 100 hari. Jika seperti ini, saya yakin akan meningkatkan produktivitas panen jagung,” ucap Bupati Gumas, Jaya S Monong, Senin, 26 Juli 2021.
Dia mengatakan, panen perdana ini bisa menginspirasi petani lain. Jika dikelola dengan baik, maka hasilnya akan memuaskan dan bagus. Selain itu, ini dapat dijadikan rujukan dalam arah perencanaan dan penganggaran pengembangan tanaman jagung hibrida, dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dan komitmen mengelola tanaman jagung hibrida yang berorientasi agribisnis.
”Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan program smart agro, yakni pertanian yang cerdas dan berbasis teknologi ini. Kedepan, akan dikembangkan singkong untuk bahan tapioka atau terigu,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Distan Gumas, Rody Aristo Robinson menuturkan, pada tahun 2021, dilakukan pengembangan jagung hibrida seluas 300 hektar, dengan sasaran delapan kecamatan, 19 desa, lima kelurahan, dan 32 kelompok tani.
”Kami optimis pengembangan tanaman jagung hibrida tahun 2021 di areal 300 hektar bisa berhasil dengan mengoptimalkan pengawalan dan pendampingan penyuluh, perubahan pola pikir, keseriusan petani, keuletan, dan penetapan adopsi teknologi,” ujarnya.
Dalam pengembangan jagung hibrida, ada beberapa strategi pengembangan yang dilakukan, yakni penyediaan benih dan berkualitas varietas NK-212 dan Pertiwi-3, serta mengalokasikan bantuan dana olah lahan dan penyediaan saprodi dengan mekanisme transfer dana langsung ke rekening.
”Total bantuan pengembangan tanaman jagung di tahun 2021, akan melalui sumber pendanaan APBD II DPPA Dinas Pertanian Rp 3.140.000 per hektar. Rinciannya, olah tanah Rp 1.300.000 dan penyediaan saprodi Rp 1.840.000,” terangnya.
Di samping itu, kata dia, akan memfasilitasi pembangunan demplot di kawasan pengembangan jagung hibrida, seperti di Kelurahan Kampuri, Kuala Kurun, Tampang Tumbang Anjir, Tewah, dan Desa Bangun Sari, melalui fasilitasi dari PT Petrokimia Kayaku seluas masing-masing 0,2 hektar per wilayah.
(sid/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post