BUNTOK – Bahan bakar minyak (BBM) di Barito Selatan mulai mengalami kelangkaan, hal itu menyusul terjadi akibat tidak adanya pasokan BBM dari pengisian bahan bakar di Kabupaten Pulang Pisau, yang diakibatkan bencana banjir selama ini.
Hairiyansyah selaku pengawas SPBU Kota Buntok yang berada di Jalan Pahlawan, Rabu 17 November 2021 mengatakan, dengan tersendatnya pasokan BBM dari Pulang Pisau itu, pihak SPBU Kota Buntok meminta pengalihan dari pengisian bahan bakar di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. “Pengalihan itu kita minta, agar segera dapat memenuhi persedian BBM di SPBU Kota Buntok ini,” katanya.
Diakuinya, memang jika dilakukan pengalihan dari Banjarmasin, hal itu lumayan jauh jaraknya. “Yang pasti, semua itu kita lakukan agar tidak terjadi antrean di SPBU seperti hari ini,” katanya lagi.
Ia mengungkapkan, di SPBU Kota Buntok masih tersedia pertamax sekitar 20 KL dan untuk jenis pertalite ada 10 KL sedangkan untuk jenis pertamax turbo habis. Dari pantauan di lapangan, di Kota Buntok ada tiga SPBU. Dua SPBU yang berada di Desa Pamait dan Desa Sababilah tutup, karena tidak ada pasokan BBM. Sementara SPBU yang berada di Kota Buntok, yang masih buka. Karena masih bukanya SPBU Kota buntok itu, maka terjadi antrean hingga sampai ke jalan raya.
Sementara, harga jual BBM di eceran sudah mengalami kenaikan. Misalnya, pertalite semula per liternya Rp. 10 ribu saat ini sudah naik menjadi Rp. 13 ribu. Pertamax sebelumnya Rp.12 Ribu, naik menjadi Rp 15 Ribu. Begitupun Pertamax Turbo sebelumnya Rp 15 Ribu naik menjadi Rp 17 Ribu.
(co/matakalteng.com).
Discussion about this post