PALANGKA RAYA – Banteng Muda Indonesia Kalimantan Tengah (BMI Kalteng) bersama organisasi relawan, yakni Orang Muda Ganjar (OMG), Santri Dukung Ganjar (SDG), Srikandi Ganjar dan Ganjar bersama Kalteng (GBK) melaksanakan dialog dan diskusi, dengan tema “Kenapa Harus Ganjar”.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk membedah alasan kenapa Generasi Z dan Milenial Kalteng, terkhusus Palangka Raya untuk memilih Ganjar.
Kegiatan ini menghadirkan penanggap dari aktivis pergerakan, penggiat seni, influencer, dan Generasi Z dari perwakilan Osis, serta diisi oleh Tim Kemenangan Daerah Ganjar-Mahfud Kalteng Sigit K Yunianto.
Dalam dialog dan diskusi tersebut, banyak membahas perihal isu hangat di media sosial terkait dengan Ganjar Petugas Partai, Ganjar Menolak Piala dunia U-20, dan perspektif perempuan mengenai sosok Ganjar sebagai presiden Republik Indonesia.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalteng, Sigit K Yunianto mengatakan, jika Capres Ganjar merupakan seorang petugas rakyat dan orang yang sangat peduli terhadap rakyat.
Hal ini juga ditambahkan oleh Freddy Simamora, jika diksi petugas partai itu berlaku di internal dan tidak pernah sesekali disampaikan di forum kenegaraan.
Di sesi yang lain, Ketua OMG Kalteng, Beni Parulian Siregar mengungkapkan, perihal U-20 sebenarnya sudah selesai dan Ganjar tidak menolak pagelaran Ajang Sepak Bola Bergengsi Tersebut.
“Beliau menolak kehadiran Israel, karena kita punya konstitusi yang nafasnya merupakan melawan penjajahan bangsa atas bangsa, Bung Karno pernah menyampaikan selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diberikan sepenuhnya, maka selama itu pula bangsa indonesia menentang Israel,” ucapnya.
Beni menambahkan, dilanjutkan juga bahwa sekarang sudah terang benderang siapa yang hanya memanfaatkan isu Palestina dan israel sebagai konsumsi politik.
Lebih lanjut, Ketua SDG menyampaikan, santri dalam menentukan calon pemimpin itu harus jelas dan runut silsilahnya. Pihaknya menerangkan, sosok Ganjar jelas dari istrinya merupakan putri dari tokoh agama terkenal, ditambahkan juga ganjar bukan orang yang memainkan isu politik agama.
Dilanjutkan dengan pemaparan dari ketua GBK, Ganjar ini petugas rakyat. Bahkan, pihaknya mengaku sudah jauh bergerak sebelum Ganjar dicalonkan partai.
Di sisi lain, penggiat seni, Ben Aurel, mengingat satu moment ketika Ganjar tidak ingin memakai topeng, karena pemimpin yang harus menunjukan wajah aslinya, tidak bermain muka dan beliau adalah orag yang piawai dalam memainkan seni tari.
Pada sesi penutup, Ketua Srikandi Kalteng dan Influencer, Safira mengutarakan, kekagumannya pada Ganjar yang pro terhadap kesetaraan gender, bisa dilihat dari bagaiman beliau ketika masih di dewan memperjuangkan komposisi perempuan dalam ruang politik melalui undang-undang yang ada.
Kegiatan ditutup dengan hiburan musik sembari mensosialisasikan lagu NDX Banteng Metu kandang, sebagai suatu perjuangan bersama dengan BMI untuk memenangkan Ganjar.
(rzl/matakalteng.com)
Discussion about this post