SAMPIT – Setelah mengikuti program pelatihan selama 6 bulan, Guru Penggerak diharapkan memiliki beberapa kompetensi. Guru penggerak juga berperan untuk menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya.
“Guru penggerak juga berperan menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah. Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah dan membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kotim, M. Irfansyah, Senin 5 Juni 2023.
Selain itu juga menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah
Guru Penggerak sendiri merupakan sebuah program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk menjadi pemimpin pembelajaran.
“Program ini dapat diikuti oleh setiap guru dari berbagai jenjang pendidikan, baik guru SD, SMP, dan SMA yang telah lulus seleksi program Guru Penggerak,” tegasnya.
Adapun kompetensi yang harus dimiliki guru penggerak yaitu ampu mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi secara mandiri dan memiliki kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik.
“Kemudian mampu merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua serta dapat berkolaborasi dengan orang tua siswa maupun komunitas sebagai upaya untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan siswa,” jelasnya.
Diharapkan juga mampu mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post