SAMPIT – Tes membaca menulis dan berhitung (calistung) dinilai dapat menurunkan rasa percaya diri anak, khususnya yang belum menguasai hal tersebut. Sehingga penghapusan tes calistung untuk masuk Sekolah Dasar (SD) banyak mendapatkan dukungan.
“Karena kalau tes calistung masih diterapkan di SD, maka sudah tentu harus sudah diajarkan sebelumnya. Sementara di usia itu anak anak seharusnya bermain dengan gembira,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim), Irfansyah, Senin 3 April 2023.
Menurutnya, jika pada tingkat TK sudah diajarkan calistung, maka pembelajaran di sekolah akan dirasa tidak menyenangkan, sehingga anak-anak tidak semangat untuk berangkat ke sekolah mengingat banyaknya tuntutan untuk bisa calistung.
“Jika anak merasa bahwa belajar itu tidak menyenangkan sejak dini, maka anak merasa bahwabelajar bukan proses yang menyenangkan dari masa PAUD, sehingga akan sangat sulit memutar balik persepsi anak bahwa sekolah itu bisa menyenangkan,” ucapnya.
Namun, lanjutnya, bukan berarti calistung dianggap tidak penting atau dikesampingkan. Akan tetapi jangan sampai hal tersebut membuat anak merasa keberatan sehingga tidak mau meneruskan atau melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
“Untuk para guru di SD juga diharapkan tidak menganggap remeh hal tersebut. Guru SD harus bertanggung jawab mengajarkan anak anak untuk bisa calistung,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post